Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNTUK pembelian yang dikonsumsi di luar rumah, anak-anak dan remaja menjadi konsumen cokelat terbesar. Konsumen wanita lebih banyak mengonsumsi cokelat daripada pria.
Lebih detail, sebesar 48,6% dari total volume (dalam unit) penjualan cokelat dari kelompok konsumen anak-anak (usia di bawah 10 tahun) diikuti oleh konsumen remaja (usia 11-20 tahun) yang berkontribusi hingga 29,8% dari total volume penjualan. "Konsumen wanita berkontribusi hingga 55,4% dari total volume (dalam unit) penjualan cokelat di area urban Indonesia," jelas Fanny Murhayati, New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia, dalam siaran pers yang diterima, Senin (17/10).
Dari segi kemasan, 64,1% volume penjualan datang dari kemasan countline yang masih menjadi pilihan utama konsumen ketika mengonsumsi cokelat di luar rumah. Konsumen juga memilih kemasan countline sebagai pilihan utama untuk konsumsi di rumah.
Pada kategori cokelat, kemasan yang dipilih untuk konsumsi di rumah memang sama. Tapi pada kategori lain, pilihan konsumen untuk konsumsi di rumah maupun di luar bisa berbeda, seperti pada kategori teh siap minum (RTD Tea). Konsumen lebih memilih kemasan gelas/cup untuk konsumsi di rumah (kontribusinya hingga 63,5%). Kemasan gelas juga menjadi pilihan utama dalam konsumsi di luar rumah plus kemasan botol (sekitar 40% kontribusi).
Berdasarkan survei Kantar Worldpanel Indonesia, konsumsi masyarakat terutama di perkotaan, baik itu makanan atau minuman, ternyata lebih tinggi di luar rumah karena banyaknya warung dan minimarket. Dengan melihat data konsumsi dan mengerti kebiasaan yang dilakukan oleh para konsumen di luar rumah yang digabungkan dengan data konsumsi di rumah, para pemain fast moving consumer goods (FMCG) dapat melihat secara keseluruhan performa penjualan dari sebuah produk atau kategori.
Untuk kota besar, dalam setahun ke belakang pada kuartal II 2016, konsumsi yang dilakukan di luar rumah (out of home),untuk kategori minuman isotonik berkontribusi hingga 53% dari total volume penjualan. Penjualan dari konsumsi di luar rumah juga berkontribusi besar pada kategori-kategori lain seperti kopi siap minum (50%), camilan (snack) kentang (49%), minuman soda (45%), cokelat (42%), dan berbagai kategori lain.
Saluran perdagangan tradisional seperti pasar dan warung masih menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli berbagai produk makanan dan minuman untuk dikonsumsi, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Saat ini, pasar tradisional menyumbang hingga 90,2% volume penjualan makanan dan minuman FMCG konsumsi di dalam rumah serta 93,5% volume penjualan makanan & minuman FMCG konsumsi di luar rumah. Hal ini sangat dimungkinkan karena di area perkotaan pun kita dapat dengan mudah menemukan berbagai saluran perdagangan tradisional seperti warung, pedagang asongan, dan pasar tradisional. (RO/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved