Simbiosis Mutualisme: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya
Reynaldi Andrian Pamungkas
11/12/2024 23:30
Berikut pengertian Simbiosis Mutualisme(freepik)
SIMBIOSIS mutualisme adalah jenis hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies, di mana kedua organisme tersebut mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut.
Dalam simbiosis mutualisme, kedua pihak saling menguntungkan, sehingga keduanya dapat bertahan hidup dengan lebih baik, bahkan bisa lebih berkembang karena adanya interaksi ini.
Kedua organisme yang terlibat dalam hubungan ini memperoleh keuntungan dari interaksi tersebut. Setiap pihak mendapatkan manfaat, baik dalam hal makanan, perlindungan, atau peluang bertahan hidup yang lebih baik.
Tidak ada pihak yang dirugikan dalam hubungan mutualisme. Sebaliknya, hubungan ini berfokus pada manfaat yang didapat oleh kedua belah pihak. Misalnya, satu spesies memberikan makanan, sementara spesies lainnya memberikan perlindungan atau layanan lainnya.
3. Kedua Organisme Terhubung Langsung
Organisme yang terlibat dalam hubungan mutualisme biasanya berinteraksi langsung satu sama lain. Ini bisa terjadi di habitat atau area yang sama, seperti dalam akar tanaman, permukaan tubuh hewan, atau dalam ekosistem yang lebih besar.
4. Hubungan yang Berkelanjutan
Biasanya hubungan ini berkelanjutan dan bersifat jangka panjang. Kedua organisme cenderung saling bergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidup atau perkembangan mereka.
5. Menunjukkan Perubahan pada Kedua Pihak
Dalam simbiosis mutualisme, kedua organisme mungkin mengalami perubahan perilaku atau fisiologis sebagai akibat dari hubungan tersebut. Misalnya, tanaman mungkin mengembangkan akar yang lebih besar untuk mendukung simbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen, sementara bakteri mendapatkan lingkungan yang stabil dari akar tanaman.
6. Saling Bergantung pada Habitat
Dalam banyak kasus, organisme yang terlibat dalam simbiosis mutualisme saling bergantung pada satu sama lain untuk bertahan hidup dalam habitat tertentu. Ini menjadikan habitat mereka sangat penting bagi kelangsungan hidup kedua spesies.
7. Meningkatkan Kemungkinan Bertahan Hidup
Hubungan ini cenderung meningkatkan peluang kedua organisme untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang mungkin menantang atau terbatas dalam sumber daya.
Dengan ciri-ciri tersebut, simbiosis mutualisme memberikan keuntungan bagi kelangsungan hidup kedua spesies yang terlibat, dan hubungan ini memainkan peran penting dalam ekosistem yang beragam.
Bunga memberikan nektar sebagai sumber makanan untuk lebah.
Lebah membantu penyerbukan dengan memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya, yang membantu bunga berkembang biak.
2. Kerbau dan Burung Jalak
Kerbau menyediakan tempat bagi burung Jalak untuk mencari makanan, seperti kutu atau parasit yang ada di kulit kerbau.
Burung Jalak membersihkan kerbau dari parasit, memberi keuntungan bagi kerbau karena terbebas dari gangguan parasit.
3. Jamur dan Akar Tanaman (Mykorriza)
Jamur membantu tanaman dalam menyerap unsur hara, seperti fosfor, dari tanah yang sulit dijangkau oleh akar tanaman.
Akar tanaman menyediakan karbohidrat hasil fotosintesis yang menjadi sumber energi bagi jamur.
4. Ikan Badut dan Anemon Laut
Ikan badut mendapatkan perlindungan dari predator dengan bersembunyi di antara tentakel anemon laut yang berbisa.
Anemon laut mendapatkan sisa makanan dari ikan badut, serta keuntungan dari ikan badut yang membersihkan tubuh anemon dari parasit.
5. Burung Pemakan Serangga dan Hewan Besar (Contoh: Burung Stork dan Kerbau)
Burung seperti stork atau burung pemakan serangga membantu mengurangi jumlah parasit pada kulit atau tubuh hewan besar.
Hewan besar seperti kerbau atau zebra terbantu karena bebas dari parasit yang bisa menyebabkan iritasi atau penyakit.
6. Kupu-Kupu dan Bunga
Bunga memberikan nektar sebagai sumber makanan untuk kupu-kupu.
Kupu-kupu membantu penyerbukan bunga dengan memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya.
7. Semut dan Pohon Akasia
Pohon akasia memberikan nektar kepada semut yang tinggal di pohon tersebut.
Semut melindungi pohon dari pemangsa atau serangga lain yang dapat merusak pohon akasia.
8. Kupu-Kupu dan Lebah dengan Tanaman Penghasil Madu
Tanaman menghasilkan madu sebagai sumber makanan bagi lebah dan kupu-kupu.
Lebah dan kupu-kupu membantu penyerbukan tanaman, sehingga tanaman dapat berkembang biak.
9. Bakteri Nitrogen dan Tanaman Kacang-kacangan
Bakteri yang hidup di akar tanaman kacang mengikat nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang bisa diserap oleh tanaman.
Tanaman kacang memberikan gula atau produk fotosintesis yang dihasilkan dari proses fotosintesis untuk makanan bagi bakteri.
10. Pinguin dan Alga di Kulitnya
Alga tumbuh di kulit pinguin dan melakukan fotosintesis untuk menghasilkan energi.
Pinguin mendapatkan perlindungan dari panas matahari yang berlebihan karena alga membantu memantulkan cahaya matahari.
11. Burung Beo dan Monyet
Burung beo membantu monyet dengan mengingatkan mereka akan adanya pemangsa atau bahaya di sekitar mereka.
Monyet menyediakan makanan bagi burung beo dari sisa makanan mereka.
12. Lumut dan Pohon
Lumut menyerap air dan mineral dari udara untuk bertahan hidup, dan tidak merugikan pohon tempat mereka tumbuh.
Pohon mendapat keuntungan karena lumut membantu menjaga kelembapan lingkungan sekitar akar pohon.
13. Bunglon dan Serangga
Bunglon mendapatkan makanan berupa serangga yang ada di sekitar tumbuhan tempat ia bersembunyi.
Serangga yang terjebak oleh bunglon memberikan keuntungan karena keberadaan bunglon membantu mengurangi populasi predator atau gangguan serangga lain.
14. Rusa dan Tanaman Lichen
Rusa makan tanaman lichen yang tumbuh di pohon dan batu.
Lichen mendapat manfaat dari kelembapan yang ada di udara dan memungkinkan mereka berkembang di lingkungan yang keras, seperti pohon atau batu yang dipenuhi kelembapan.
15. Laba-laba dan Semut
Laba-laba mendapat manfaat dari semut yang menangkap mangsanya dan meninggalkan beberapa sisa makanan yang dapat dimakan oleh laba-laba.
Semut mendapatkan perlindungan dari laba-laba yang dapat melindungi mereka dari predator besar.
Simbiosis mutualisme sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena membantu keberlangsungan hidup kedua spesies yang terlibat dan meningkatkan keragaman hayati dalam suatu habitat.
Simbiosis mutualisme berperan penting dalam ekosistem karena membantu memperkuat hubungan antar spesies dan meningkatkan keberagaman biologis. Melalui interaksi ini, spesies dapat berkembang bersama-sama dan bertahan dalam lingkungan yang lebih stabil.
Dengan demikian, simbiosis mutualisme bukan hanya bermanfaat bagi individu yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada keseimbangan dan kelangsungan hidup ekosistem secara keseluruhan. (Z-12)
Dalam hubungan mutualisme, kedua organisme bekerja sama untuk saling mendukung kehidupan satu sama lain, dan hubungan ini biasanya berkelanjutan selama kedua pihakĀ