Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
HUJAN adalah fenomena cuaca di mana tetesan air jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan terbentuk ketika uap air yang terkumpul di atmosfer mengembun menjadi tetesan air yang cukup besar dan berat untuk jatuh karena gravitasi.
Hujan adalah bagian penting dari siklus air yang mendukung kehidupan di bumi, karena memberikan pasokan air untuk tanaman, sungai, dan sumber air lainnya.
Hujan dapat terjadi dalam berbagai intensitas, seperti gerimis, hujan ringan, hujan sedang, atau hujan lebat, tergantung pada jumlah dan ukuran tetesan air yang jatuh.
Hujan dapat terjadi secara teratur dalam musim-musim tertentu atau sebagai fenomena cuaca yang lebih mendalam, seperti badai.
Proses terjadinya hujan merupakan bagian dari siklus air yang melibatkan perubahan keadaan air di atmosfer. Hujan terjadi ketika uap air di udara berubah menjadi tetesan air yang jatuh ke permukaan bumi.
Proses pertama dalam siklus hujan adalah evaporasi, yaitu penguapan air dari permukaan laut, sungai, danau, atau tumbuhan yang disebut transpirasi. Panas matahari menyebabkan air menguap menjadi uap air dan naik ke atmosfer.
Setelah uap air naik, suhu udara semakin dingin dan menyebabkan uap air tersebut kondensasi (berubah menjadi titik air kecil). Titik-titik air ini berkumpul membentuk awan. Awan terdiri dari jutaan tetesan air yang sangat kecil yang melayang di udara.
Tetesan air yang terbentuk dalam awan saling bergabung menjadi tetesan yang lebih besar. Proses ini terjadi karena adanya kompresi udara atau gabungan tetesan air yang lebih kecil menjadi tetesan yang lebih besar melalui tumbukan.
Awan yang terisi uap air dan tetesan air akan terus terangkat ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, terutama jika udara di sekitar lebih dingin. Kenaikan massa udara ini menyebabkan awan semakin berat dan terkonsentrasi.
Setelah air dalam awan berkumpul dan membentuk tetesan yang lebih besar, tetesan air tersebut menjadi terlalu berat untuk tetap melayang di udara. Pada tahap ini, tetesan air mulai jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.
Proses terakhir adalah presipitasi, di mana tetesan air yang terbentuk di awan jatuh ke bumi karena gaya gravitasi. Tetesan air ini menjadi hujan yang turun dalam bentuk cair. Hujan dapat berupa gerimis, hujan lebat, atau bahkan hujan salju jika suhu cukup rendah.
Proses terjadinya hujan melibatkan penguapan air, kondensasi uap menjadi awan, penggabungan tetesan air di awan, dan akhirnya tetesan air yang cukup besar untuk jatuh ke bumi sebagai hujan. Proses ini merupakan bagian dari siklus air yang mendukung kehidupan di bumi. (Z-12)
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatoloogi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 19 Juni 2025. Sebagian Kawasan ibu kota diprediksi diguyr hujan.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Rabu 18 Juni 2025. Seluruh kawasan ibu kota diprakirakan kembali diguyur hujan pada hari ini.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 17 Juni 2025. Seluruh besar kawasan ibu kota diramalkan diguyur hujan pada siang hari.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 16 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota diramalkan hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Jumat, 13 Juni 2025. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat melanda berbagai wilayah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved