Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

6 Proses Terjadinya Hujan

Reynaldi Andrian Pamungkas
17/11/2024 23:59
6 Proses Terjadinya Hujan
Begini Proses Terjadinya Hujan(freepik)

HUJAN adalah fenomena cuaca di mana tetesan air jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan terbentuk ketika uap air yang terkumpul di atmosfer mengembun menjadi tetesan air yang cukup besar dan berat untuk jatuh karena gravitasi.

Hujan adalah bagian penting dari siklus air yang mendukung kehidupan di bumi, karena memberikan pasokan air untuk tanaman, sungai, dan sumber air lainnya.

Hujan dapat terjadi dalam berbagai intensitas, seperti gerimis, hujan ringan, hujan sedang, atau hujan lebat, tergantung pada jumlah dan ukuran tetesan air yang jatuh.

Hujan dapat terjadi secara teratur dalam musim-musim tertentu atau sebagai fenomena cuaca yang lebih mendalam, seperti badai.

Proses terjadinya hujan merupakan bagian dari siklus air yang melibatkan perubahan keadaan air di atmosfer. Hujan terjadi ketika uap air di udara berubah menjadi tetesan air yang jatuh ke permukaan bumi.

Berikut 6 Proses Terjadinya Hujan

1. Evaporasi (Penguapan)

Proses pertama dalam siklus hujan adalah evaporasi, yaitu penguapan air dari permukaan laut, sungai, danau, atau tumbuhan yang disebut transpirasi. Panas matahari menyebabkan air menguap menjadi uap air dan naik ke atmosfer.

2. Kondensasi

Setelah uap air naik, suhu udara semakin dingin dan menyebabkan uap air tersebut kondensasi (berubah menjadi titik air kecil). Titik-titik air ini berkumpul membentuk awan. Awan terdiri dari jutaan tetesan air yang sangat kecil yang melayang di udara.

3. Kompresi dan Penggabungan Partikel

Tetesan air yang terbentuk dalam awan saling bergabung menjadi tetesan yang lebih besar. Proses ini terjadi karena adanya kompresi udara atau gabungan tetesan air yang lebih kecil menjadi tetesan yang lebih besar melalui tumbukan.

4. Kenaikan Massa Awan

Awan yang terisi uap air dan tetesan air akan terus terangkat ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, terutama jika udara di sekitar lebih dingin. Kenaikan massa udara ini menyebabkan awan semakin berat dan terkonsentrasi.

5. Pembentukan Tetesan Air yang Cukup Berat

Setelah air dalam awan berkumpul dan membentuk tetesan yang lebih besar, tetesan air tersebut menjadi terlalu berat untuk tetap melayang di udara. Pada tahap ini, tetesan air mulai jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.

6. Presipitasi (Hujan)

Proses terakhir adalah presipitasi, di mana tetesan air yang terbentuk di awan jatuh ke bumi karena gaya gravitasi. Tetesan air ini menjadi hujan yang turun dalam bentuk cair. Hujan dapat berupa gerimis, hujan lebat, atau bahkan hujan salju jika suhu cukup rendah.

Proses terjadinya hujan melibatkan penguapan air, kondensasi uap menjadi awan, penggabungan tetesan air di awan, dan akhirnya tetesan air yang cukup besar untuk jatuh ke bumi sebagai hujan. Proses ini merupakan bagian dari siklus air yang mendukung kehidupan di bumi. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya