Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
FLORA atau tumbuhan endemik langka dan terancam punah Dehaasia pugerensis yang konon di bumi hanya terdapat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur dan tersisa 191 individu dewasa, ditemukan di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
Penemuan tersebut berawal dari kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Yayasan Save Indonesian Nature & Threatened Species (SINTAS) Indonesia dan Pusat Riset Ekologi dan Etnologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kerja sama dengan pengelola Taman Nasional (TN) Meru Betiri.
"Kami diberikan pelatihan eksplorasi terkait dengan flora Dehaasia itu dan saat peserta pelatihan turun ke kawasan rimba di TN Meru Betiri ditemukan cukup mudah tumbuhan endemik yang terancam punah itu tumbuh di tepi jalan," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TN Meru
Betiri Nur Rohmah, Kamis (12/9).
Menurutnya pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah melakukan penelitian sejak 2020 dan menyatakan bahwa tumbuhan Dehaasia merupakan jenis flora endemik yang hanya
satu-satunya ditemukan di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Puger dan hanya tersisa 191 individu dewasa.
"Spesies Dehaasia itu masuk daftar merah yang diterbitkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan kategori terancam kritis (critically endangered, sehingga kami bersyukur tumbuhan itu masih bisa ditemukan di kawasan TN Meru Betiri," terang dia.
Ia menjelaskan jenis tumbuhan endemik langka tersebut ditemukan di kawasan Resort Andongrejo yang masuk Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Ambulu saat peserta pelatihan melakukan pelacakan di lapangan bersama pemateri.
"Setidaknya terdapat lima individu flora Dehaasia yang ditemukan di wilayah ini, namun beberapa petugas TN Meru Betiri juga menemukan di Resort Bandealit dan Resort Wonoasri, keduanya masih masuk SPTN Wilayah II Ambulu, sehingga totalnya sekitar 15 individu," katanya.
Nur Rohma meyakini bahwa jenis tumbuhan tersebut kemungkinan bisa ditemukan di kawasan TN Meru Betiri lainnya karena petugas dengan mudah menemukan tumbuhan yang berukuran tidak terlalu besar itu, namun pihaknya masih akan melakukan inventarisasi terkait populasinya ke depan.
"Berdasarkan data inventarisasi flora di TN Meru Betiri tercatat setidaknya terdapat 602 jenis tumbuhan yang terdiri atas 98 Familia dengan 242 jenis di antaranya berkhasiat sebagai tumbuhan obat, sehingga dengan tambahan Dehaasia maka jumlah flora bertambah menjadi 603 tumbuhan,"ujarnya.
Inventarisasi populasi Dehaasia pugerensis menjadi pekerjaan rumah. Sebab, ada berapa individu spesies dan tumbuhan itu bisa tumbuh di ketinggian berapa karena tumbuhan endemik itu biasanya punya habitat tertentu dan khusus.
"Tumbuhan itu dalam status terancam kritis, sehingga harus dilindungi agar tidak punah (extinct). Tumbuhan yang tingginya sekitar 8 meter dan pohonnya tidak terlalu besar itu tidak menjadi potensi ilegal
logging di zona rimba," tukas dia. (Ant/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved