Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Herawati Diah Beberapa Kali Dirawat Sebelum Berpulang

Basuki Eka Purnama
30/9/2016 12:50
Herawati Diah Beberapa Kali Dirawat Sebelum Berpulang
(Herawati Diah saat menyaksikan pameran foto dan media cetak era perjuangan di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, 2009 lalu---ANTARA/Oscar Motuloh)

TOKOH pers Siti Latifah Herawati Diah sempat beberapa kali dirawat intensif di ruang ICU RS Medistra Jakarta, sebelum berpulang pada Jumat (30/9) pagi sekitar pukul 4.15 WIB akibat penyakit paru-paru dan penyempitan pembuluh darah pada kaki kiri.

Herawati dibawa ke rumah sakit setelah mengeluhkan sakit di kaki sebelah kiri yang ternyata disebabkan tidak lancarnya aliran darah.

Dokter kemudian memberikan obat pengencer darah, namun obat tersebut justru mengakibatkan efek di lambung istri mantan Menteri Penerangan BM Diah itu.

"Ibu muntah darah kemudian dirawat di ICU. Banyak cairan juga di paru-parunya sehingga perlu disedot, sekitar 600-700 cc cairan diperoleh kemudian dia dipindah ke ruang perawatan biasa," kata putra bungsu Herawati, Nurman Diah, di rumah duka di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Jumat (30/9).

Merasa nafasnya sudah kembali lancar dan tidak ditemukan penyakit lain pada organ tubuhnya, Herawati minta pulang ke rumah.

Namun, baru dua hari dirawat di rumah, perempuan pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar sarjana dari luar negeri itu kembali kesulitan bernafas sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan bolak-balik masuk ICU untuk disedot cairan paru-parunya.

Pada Kamis (29/9), cairan di kedua paru-paru Herawati kembali diambil meskipun menurut Nurman kondisi ibunya sudah koma, dengan lengan dingin yang mulai membengkak.

"Akhirnya orang rumah sakit bilang 'ya sudah dituntun saja', kemudian saya tuntun (baca kalimat syahadat). Paginya, hampir pas adzan subuh ibu jalan (berpulang)," ujar Nurman.

Perempuan inspiratif yang sempat menerima penghargaan Bintang Mahaputra pada 1978 itu meninggal dunia di usia 99 tahun.

Jenazahnya akan dimakamkan setelah salat Jumat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, berdampingan dengan kubur sang suami, Burhanuddin Muhammad Diah yang meninggal dunia pada 1996. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya