Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kenali Perbedaan Luka Diabetes dengan Penyakit Vena Kronik

Ihfa Firdausya
03/8/2024 15:30
Kenali Perbedaan Luka Diabetes dengan Penyakit Vena Kronik
Pasien mengantre mendapatkan pelayanan di puskesmas.(Indriyani/MI)

PENDERITA diabetes sering mengalami luka di sekitar kaki. Namun, ternyata luka itu bisa disebabkan oleh penyakit lain yakni penyakit vena kronik atau chronic venous insufficiency (CVI) . Vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung.

Penyakit vena kronik terjadi karena kebocoran pada sistem vena dan kelainan katup vena. Oleh sebab itu, vena tidak bisa mengalir dari tungkai ke jantung sehingga berbalik lagi ke tungkai.

Dokter spesialis bedah, konsultan bedah vaskular dan endovaskular KSM beda RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Dedy Pratama, SpB,Subsp.BVE(K) menjelaskan gejala yang paling familiar vena kronik ialah pelebaran vena yang berkelok-kelok atau disebut sebagai varises.  Gejalanya, ujar Dedy, bukan hanya varises, bisa juga disertai bengkak pada kaki atau tungkai menjadi gelap atau koreng.

Baca juga : 8 Buah ini Ramah Diabetes dan Cocok Sebagai Camilan

“Jika ada luka pada tungkai kita jangan memikirkan hanya luka diabetes. Kita harus tahu apakah ada kelainan vena. Justru ini yang terbanyak,” ungkap dr Dedy dalam bincang-bincang memalui siaran langsung di Instagram @rscm.kencana, Rabu (31/7).

Ia memaparkan, luka pada kaki akibat diabetes dan kelainan vena memiliki ciri khas. Ia mencontohkan, apabila luka ada di telapak kaki atau di ujung-ujung jari, itu kemungkinan luka diabetes atau luka dari arteri. Namun jika luka itu ada di tungkai, terutama di mata kaki, hal tersebut mesti dicurigai sebagai kelainan dari sistem vena.

“Terutama misalnya ada orang dua-duanya menderita diabetes, dua-duanya juga ada luka, tapi lukanya karena diabetes atau vena? Kalau luka diabetes biasanya terbanyak adalah diabetes akibat neuropati, setelah itu neuro-iskemik dan iskemik. Kalau neuropati biasanya di daerah telapak kaki, di area-area yang kita tekan,” kata dr Dedy.

Baca juga : Menkes: 13% Populasi Indonesia Alami Diabetes

“Kalau jenis diabetes neuro-iskemik atau iskemik juga ada luka-luka di ujung-ujung jari atau sampai kehitaman. Umumnya semuanya terjadi di kaki,” imbuhnya.

Sementara luka akibat kelainan vena biasanya banyak terjadi di mata kaki sisi dalam dan di tungkai. “Kita punya tungkai atas dan bawah, (lukanya) di daerah tungkai bawah biasanya,” jelasnya.

Di samping itu pada luka akibat kelainan vena terjadi perubahan warna kulit. Misalnya terdapat hiperpigmentasi, kulit agak gelap atau agak kemerahan, kering, dan kadang-kadang disertai dengan bengkak. “Kalau diabetes belum tentu bengkak,” ujar dr Dedy. Untuk memastikannya, sambung dr Dedy, pasien bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah vaskular. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik