ERNEST Francois Eugene Douwes Dekker (biasa dipanggil Douwes Dekker atau Danudirdja Setiabudi) lahir di Pasuruan pada 8 Oktober 1879 dan meninggal di Bandung tepat pada tanggal ini. Dia seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.
Beliau putra Auguste Henri Edouard Douwes Dekker dan Louisa Margaretha Neumann. Douwes Dekker masih terhitung saudara pengarang buku <>Max Havelaar, yaitu Eduard Douwes Dekker yang juga dikenal sebagai Multatuli, seorang tokoh politik etis, yang merupakan adik kakeknya. Douwes Dekker juga memiliki darah Indonesia, yaitu dari nenek di pihak ibu, yang merupakan orang Jawa.
Ketika sejumlah orang Indonesia pada 1908 hendak mendirikan Budi Utomo yang dianggap sebagai perintis gerakan kebangkitan nasional Indonesia, itu diusahakan di rumah Douwes Dekker.
Karena menganggap Budi Utomo terbatas pada masalah kebudayaan, pada 1912 bersama Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara, ia mendirikan partai politik yang bernama Nationale Indische Partij. Partai yang antikolonial dan bertujuan kemerdekaan Indonesia itu dibubarkan pemerintah kolonial Hindia Belanda setahun kemudian, pada 1913. Ki Hajar dan Tjipto Mangunkusumo dibuang ke negeri Belanda.
Douwes Dekker ditangkap kemudian dibuang ke Suriname. Meskipun waktunya singkat selama di Indonesia, Douwes Dekker mencurahkan pikiran dan kegiatannya demi kemerdekaan negara ini. Ia wafat pada 1950 dan dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung.