Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PUISI sebagai bentuk karya sastra yang sarat emosi menegaskan peran krusial dalam meningkatkan kesadaran akan keindahan alam dan mendukung gerakan pelestariannya. Menurut Kosasih (2012), puisi dianggap sebagai wujud karya sastra yang mampu memanfaatkan kata-kata indah dan bermakna, menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan serta menciptakan gambaran yang memikat.
Dalam dunia puisi, unsur-unsur batin dan fisik memiliki peran penting. Unsur batin mencakup rasa, tema, amanat, dan nada, sedangkan unsur fisik terdiri dari gaya bahasa, diksi, tipografi, rima, kata konkret, dan imaji.
Kebermaknaan puisi semakin terlihat dalam kategori puisi tentang lingkungan. Puisi semacam ini memiliki kemampuan unik untuk membangkitkan rasa cinta dan kekaguman terhadap keindahan alam. Melalui penggunaan kata-kata yang indah, puisi mampu menciptakan citra yang memikat mengenai keelokan alam, merangsang keinginan untuk melindunginya.
Baca juga: Selamat Jalan Penyair Lev Rubinstein
Lebih dari sekadar bentuk apresiasi, puisi tentang lingkungan juga berperan sebagai sarana penyampaian pesan-pesan krusial terkait pelestarian alam. Dengan bahasa yang memesona, puisi mampu menggambarkan kondisi alam dan perubahan di sekitar kita, menggalang kesadaran akan urgensi menjaga dan melestarikan alam.
Tidak hanya berhenti pada tingkat apresiasi, puisi lingkungan memiliki dampak nyata dalam mendorong tindakan konkret. Dengan merinci keindahan yang terancam oleh perilaku manusia, puisi menjadi panggilan untuk bertindak, mulai dari upaya kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan hingga aksi pelestarian alam dalam skala lebih besar.
Baca juga: Puisi Bertema Hari Ibu, Cocok Dibaca Pas 22 Desember
Sementara itu, menurut HB Jassin, puisi didefinisikan sebagai suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan yang memuat fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan. Puisi mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif, disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dalam struktur fisik dan batinnya.
Berbagai penyair ternama Indonesia, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Djoko Damono, dan Joko Pinurbo, telah menghasilkan karya-karya fenomenal dengan gaya bahasa masing-masing.
Dalam bisikan angin yang menari dengan lembut,
Alam menciptakan sebuah seni yang abadi.
Gunung menjulang gagah di kejauhan,
Menatap langit biru yang tak terhingga.
Sungai mengalir dengan gemericik riang,
Melintasi lembah dengan batu-batu halus.
Pohon-pohon rimbun menghijau dalam sorot mentari,
Menciptakan bayangan indah yang tak terlupakan.
Namun, terdapat luka di dalam keindahan alam ini,
Karena tangan manusia merusak harmoninya.
Sampah menyelimuti lautan yang biru,
Hutan-hutan ditebang tanpa belas kasihan.
Polusi menyelimuti dan mencemari sisi terindah,
Mengusik keseimbangan rapuh alam.
Hewan-hewan terancam, habitat terusik, dan alam menangis,
Namun siapa yang mendengar?
Saatnya tiba untuk bersatu dalam langkah,
Menjadi pelindung bagi alam yang terluka.
Tindakan kecil bisa menjadi awal perubahan,
Memberikan harapan bagi alam yang tercinta.
Mulailah dengan tindakan sederhana, seperti menanam pohon,
Membersihkan sungai, dan lautan.
Kurangi jejak karbon, lindungi kehijauan, satu langkah, namun berdampak besar.
Kita memiliki kemampuan untuk merestorasi,
Membangun kembali keindahan yang terkikis.
Untuk masa depan yang lestari, mari bersatu dalam tekad,
Menjadikan alam abadi.
Hamparan hijau dan samudra yang biru adalah karya agung sang Pencipta.
Maka, jagalah alam dengan sepenuh hati,
Karena hanya satu bumi yang kita miliki.
Dalam senyap alam yang megah,
Gunung menjulang ke langit biru,
Pohon-pohon berdansa di angin sejuk,
Menyanyikan lagu yang tak terucap.
Sungai mengalir dengan gemericik lembut,
Menyusuri lembah dengan keanggunan,
Memeluk batu-batu kecil di tepinya,
Menciptakan suara yang merdu.
Hijau yang meliputi setiap pandangan,
Daun-daun bergoyang, merespons tiupan angin,
Menari riang, menyampaikan kegembiraan,
Dalam seruan alam yang penuh kedamaian.
Langit biru menutupi alamnya,
Dengan awan-awan putih yang berarak,
Matahari yang menyinari dengan lembut,
Memberikan kehangatan pada semua makhluk.
Burung-burung terbang di atas puncak-puncak,
Menyanyikan lagu alam yang indah,
Membawa pesan kedamaian dan kehidupan,
Menyatu dalam keindahan alam semesta.
Namun sayang, seringkali terabaikan,
Manusia lupa akan keharmonisan ini,
Mencemari, merusak dengan tergesa-gesa,
Menyisakan luka di bumi yang tercinta.
Plastik menghiasi lautan yang biru,
Hutan-hutan ditebang dengan rakus,
Polusi dan limbah merusak ekosistem,
Mengusik keseimbangan alam yang rapuh.
Hari ini, saatnya kita bertindak,
Menjadi pelindung, menjaga kelestarian,
Satu tindakan kecil, satu langkah awal,
Menciptakan perubahan untuk alam yang lebih baik.
Tanamlah pohon, bersihkan sungai dan laut,
Lindungi hutan, kurangi jejak karbon,
Setitik usaha, tapi berdampak besar,
Menjaga keindahan alam, satu tujuan bersama.
Kita sebagai bagian dari alam ini,
Bersama kita bisa memperbaiki,
Mengembalikan keelokan yang terluka,
Dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Masa depan bumi ada di tangan kita,
Mari jadikan alam indah ini abadi,
Untuk anak cucu, untuk masa yang akan datang,
Satukan tangan, lindungi keindahan alam.
Contoh 3
Hutanku Masa Depanku
Oleh: Ghina Abiyyah Maharani Hutan...
Kau sangat berjasa
Tempat sumber oksigen
Untuk kehidupan makhluk hidup
Hutan...
Tempat hidup hewan
Tempat hidup tumbuhan
Dari segala ragam jenisnya
Hutan...
Kini kau tiada
Rusak karena ulah manusia
Yang rakus dan semakin merajalela
Wahai manusia ...
Mari lestarikan hutan demi kehidupan dan masa depan
Makhluk hidup berkeliaran di sudut-sudut bumi
Air laut yang berwarna biru
Daratan yang berwarna hijau
Gedung-gedung pun menjulang tinggi
Sungguh indah dan besar bumi ini
Oh bumi...
Dunia telah berguncang
Memberi tahu kepada manusia bahwa kau telah rusak
Tetapi, kenapa bumi masih sanggup menahan ini
Oh bumi...
Bumi yang semakin rusak
Manusia tidak memikirkannya
Musibah-musibah yang menimpa
Kurasa itu mungkin balasan bumi
Terhadap apa yang dibuat manusia selama ini…
Oh bumi...
Aku berharap
Tuhan membukakan pintu hati manusia
Aku ingin melihat indahnya dunia ini
Alam yang damai Mentari yang tersenyum
Yang kukenang di hati
Yang tak pernah kulupakan sampai akhir hayat nanti
Di sungai jernih, dulu air mengalir bersih,
Kini tercemar, air biru kini gelap mendung,
Plastik, limbah, merusak pesona sungai,
Memangsa keindahan alam, merenggut kedamaian.
Sungai yang dahulu mengalir riang gembira,
Kini terdiam, tercekik oleh sampah tak bernyawa,
Ia membelokkan jalannya, tak lagi bersinar,
Menjadi cermin betapa kita tak perduli padanya.
Limbah mencemari, melilit sungai dengan pelukan,
Airnya tak lagi jernih, terhimpit oleh keegoisan,
Sedih, sungai yang dulu sebagai mata air kehidupan,
Kini menjadi saksi bisu akan keserakahan manusia.
Oh sungai, simpanlah deritamu yang sunyi,
Di dalam gemuruh air yang telah berubah,
Doakanlah agar kita sadar akan keberartianmu,
Agar kembali bersih, mengalir dengan damai.
Marilah kita, sebagai penjaga alam dan pencinta,
Berbuat untuk menyelamatkan pesona sungai,
Agar airnya jernih kembali, hidup kembali tumbuh,
Sungai jernih, menjelang kembali kedamaianmu.
Langkah pertama dalam membuat puisi adalah menentukan tema. Pilihlah tema yang menjadi inspirasi atau perasaan kuat yang akan ungkapkan. Setelah menentukan tema, tentukan judul yang mencerminkan esensi dari puisi.
Pilihlah kata kunci yang berkaitan dengan tema yang dipilih. Kata kunci ini akan menjadi dasar dari puisi. Kembangkan kata kunci tersebut menjadi larik atau kalimat-kalimat yang akan membentuk bait-bait puisi. Pastikan kata kunci tersebut dapat membantu menyampaikan pesan atau perasaan yang disampaikan.
Pilihlah diksi atau pemilihan kata-kata dengan cermat. Diksi ini akan menentukan warna dan nuansa dari puisi. Mencari sinonim atau variasi kata untuk menambah keberagaman dalam penggunaan kata-kata. Baca buku puisi atau kamus untuk mendapatkan inspirasi dalam memilih diksi yang tepat.
Tentukan gaya bahasa yang ingin digunakan sesuai dengan tema dan judul yang telah dipilih sebelumnya. Sesuaikan gaya bahasa dengan isi dan makna dari puisi. Penggunaan majas seperti perbandingan atau metafora dapat membuat puisi terlihat lebih menarik dan kaya akan imajinasi.
Susunlah kata-kata atau larik-larik yang telah dibuat menjadi bait-bait puisi. Kembangkan puisi tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan memiliki makna yang mendalam. Pastikan puisi dibuat ringkas, padat, namun tetap bermakna. Revisi dan perbaiki setiap bagian yang dirasa perlu sehingga puisi mencapai keindahan yang diinginkan. (Z-3)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved