Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SAAT menjalani masa menyusui, banyak perubahan yang terjadi pada ibu. Salah satunya ialah perubahan payudara dan produksi ASI. Kondisi yang paling sering ditemui yaitu ASI sedikit dan tidak lancar. Permasalahan tersebut terutama air susu yang tidak keluar dengan lancar atau bahkan tidak keluar sama sekali hingga susu mengalami pembengkakak. Tentu diperlukan penjelasan yang benar tentang kondisi ASI tersumbat dan penanganan yang lebih baik agar ibu dapat terus memberi ASI ke buah hati, karena ASI memiliki kandungan nutrisi terlengkap untuk bayi sampai dengan 6 bulan.
Mengenai permasalahan tersebut, Konsuler Menyusui Fenucaps Indonesia, Hanna, pembengkakan itu merupakan gejala mastitis atau infeksi payudara akibat peradangan di jaringan payudara. Kondisi itu umumnya terjadi pada ibu menyusui, terutama pada 6-12 minggu pertama setelah melahirkan. "Sekitar 98% ibu menyusui mengalami pembengkakan saat awal menyusui," ungkap Hanna dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6).
Menurutnya, ada beberapa faktor terjadi pembengkakan, di antaranya ibu mengalami kelelahan pascabersalin dan stres atau kurang zat besi. Pembengkakan juga dipicu oleh produksi ASI yang jauh melebihi jumlah yang diminum oleh bayi atau ibu tidak memerah air susu saat tidak menyusui bayi pada waktunya. Payudara tertekan bisa karena posisi tidur yang salah, salah memakai ukuran bra, hingga kebiasaan memakai pakaian yang terlalu ketat.
Baca juga: Cara Menyapih Anak agar Tidak Rewel pada Malam Hari
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Hanna, bisa dilakukan dengan memijat payudara, memerah payudara menggunakan alat perah ASI/pumping device, kompres payudara dengan handuk hangat saat menyusui. Jika payudara terasa sangat sakit dan bengkak, silakan memerah ASI dengan tangan agar ASI keluar dari payudara dan susui bayi sesering mungkin. Agar ASI mengalir lebih lancar juga dapat dibantu dengan konsumsi pelancar ASI dengan dosis yang tepat.
Di saat payudara sedang tersumbat, dengan ciri ciri seperti payudara bengkak, ASI tiba-tiba tidak keluar/menurun, bahkan di beberapa ibu mengalami demam. Karenanya, disarankan sebaiknya segala jenis ASI booster dihentikan terlebih dahulu. Lantas, apa perbedaan ASI booster & pelancar ASI? ASI booster (galactagogue) atau dinamakan zat yang dapat menambah pasokan asi seperti fenugreek, jahe, kunyit, daun kelor, dan daun katuk. Pelancar ASI merupakan zat yang dapat membantu melancarkan sumbatan asi yang ada dalam saluran/dinding payudara akibat penumpukan lemak dari asi sehingga asi menjadi tersumbat.
Baca juga: ASI Eksklusif: Tantangan dan Dukungan Bagi Ibu
Nah, di saat payudara sedang tersumbat, disarankan untuk konsumsi pelancar ASI. Karena hal tersebut justru menimbulkan efek pembengkakan payudara lebih parah, karena air susu yang diproduksi makin banyak, sementara air saluran ASI belum lancar. "Kalau minum ASI booster terus, tetapi tidak melancarkan ASI, tidak mengalirkan ASI yang tersumbat, akhirnya payudara terus menggembung dan membengkak," jelas Hanna.
Dengan internet, ibu sekarang dapat semakin mudah memperoleh informasi terkait pemberian ASI. Selain informasi, dukungan yang spesifik dengan kondisi dan situasi ibu serta anak juga perlu dalam memberi/memimplementasikan tips, trik, jadwal, ataupun metode pemberian ASI yang tepat. Oleh karena itu, Fenucaps bersama dengan kumpulan dokter laktasi di Indonesia memberi layanan konsultasi terpadu untuk mendukung pemberian informasi tepat dan ampuh untuk setiap kondisi ibu menyusui.
Fenucaps juga meluncurkan produk terbaru yakni Lecicaps, produk suplemen yang dikhususkan untuk ibu menyusui dengan permasalahan ASI tidak lancar. Berbeda dengan produk ASI booster, Lecicaps membantu melancarkan ASI tanpa ada efek ASI booster. "Lecicaps membantu para ibu menyusui dengan gejala payudara tersumbat. Saat ini Lecicaps merupakan produk pertama di Indonesia dengan kandungan lecitin murni yang tersertifikasi BPOM," jelas Hanna.
Berdasarkan beberapa jurnal medis, penggunaan lecitin sekarang sudah mulai diterima dan digunakan oleh ibu menyusui di berbagai negara. Di Indonesia Lecicaps dirilis pada Mei 2022 setelah mendapatkan sertifikasi BPOM. "Dalam 1 tahun sudah 500 ribu ibu di Indonesia menggunakan Lecicaps," ungkap Hanna. (Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved