Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Prof. KH Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan kemungkinan terjadinya perbedaan penetapan awal Syawal 1444 H dan hukum puasa pada Jumat.
Asrorun menyampaikan beberapa poin terkait kesimpangsiuran informasi dan pandangan keagamaan terkait hukum puasa pada Jumat.
“Pertama, penentuan awal bulan dalam penanggalan Hijriyah di antaranya Ramadan, Syawal, dan Zulhijah merupakan wilayah ijtihadiyah yang membuka kemungkinan terjadinya perbedaan di kalangan fuqaha,” kata Asrorun, Kamis (20/4).
Oleh karenanya dalam disiplin keilmuan memang meniscayakan lahirnya perbedaan. Asrorun menegaskan terjadinya perbedaan pendapat dalam ranah majal al-ikhtilaf atau wilayah dimungkinkannya terjadi perbedaan harus dengan mengedepankan sikap toleransi (tasamuh).
Baca juga: MUI Minta Hormati Adanya Perbedaan Idul Fitri
Adapun penetapan 1 Syawal 1444 H berpotensi mengalami perbedaan waktu. Maka dari itu, MUI mengimbau seluruh umat Islam agar menyikapi perbedaan tersebut dengan tidak mengurangi sikap toleransi dan saling menghargai.
Perbedaan yang didasarkan pada pertimbangan ilmu akan melahirkan kesepahaman (tafahum) bukan pertentangan (tanazu‘), dan permusuhan (‘adawah). Karenanya, beragama perlu dengan ilmu sehingga muncul spirit harmoni dan kebersamaan.
Baca juga: 35 Masjid di Jakarta Barat Gelar Salat Ied Besok Jumat
“Kedua, penentuan awal Syawal 1444 H sebaiknya menunggu hasil penetapan yang dilakukan oleh Pemerintah yang diawali dengan sidang itsbat dan diikuti oleh perwakilan ormas Islam, para ahli di bidang astronomi dan falak, serta juga pertimbangan MUI,” ujar Asrorun.
Menyikapi perbedaan tersebut, Niam mengimbau bagi yang menggunakan ijtihad dengan berpatokan wujudul hilal dan bagi yang meyakini serta mengikuti pandangan bahwa Idul Fitri jatuh pada Jumat, maka ia tidak boleh berpuasa. Sebab ia akan melaksanakan salat Idul Fitri.
Sementara bagi yang menggunakan ijtihad dengan berpatokan rukyat atau hisab imkanur rukyat dengan kriteria ketinggian hilal 3 derajat, dan bagi yang meyakini serta mengikuti pandangan bahwa Idul Fitri jatuh hari Sabtu, maka dia tetap berpuasa pada Jumat. Hal ini karena shalat Idul Fitri akan dilaksanakannya pada Sabtu dan dia tidak boleh berpuasa pada hari tersebut.
Niam juga berpesan agar umat Islam beragama dengan ilmu. Namun apabila tidak memiliki ilmu, maka umat Islam harus mengikuti pendapat orang yang berilmu dalam konteks ini adalah para alim ulama. (Dis/Z-7)
Sejarah mencatat, sejak lama halalbihalal telah menjadi tradisi khas Indonesia yang mengisi ruang-ruang sosial pasca-Idul Fitri pada bulan Syawal.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
PIMPINAN Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.
Ada salah satu masalah dalam menggabungkan puasa qadha Ramadan yang berstatus wajib dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Berikut penjelasan para ulama.
Kita bisa melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut maupun terpisah. Namun, lebih dianjurkan untuk melakukannya secara berturut-turut.
Keutamaan puasa Syawal yaitu mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yaitu seperti menjalankan puasa selama setahun.
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved