Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SATU saat Abdullah bin Jakfar sedang berkunjung untuk mengecek salah satu kebunnya yang berada di Madinah. Di sela kegiatan kelilingnya itu, ia melihat budak orang lain yang sering dilihatnya ketika ia memantau kebunnya tersebut. Kisah hikmah ini terdapat di kitab Ihya Ulumiddin juz 3 halaman 258 karya Imam Al-Ghazali sebagaimana dilansir @limproduction di Instagram.
Budak itu sedang bekerja di kebun milik tuannya. Di sela ia bekerja, ada anjing yang mengampirinya. Tubuh hewan itu kurus kering tampak seperti sedang kelaparan. Tanpa pikir panjang, si budak memberikan roti yang tadi ia bawa kepada si anjing.
Satu potong roti telah dimakan anjing itu. Satu potong lagi ia berikan. Dan satu kali lagi roti milik si budak diberikan untuk si anjing.
Baca juga: Malik bin Dinar Taubat dari Polisi yang Suka Mabuk
Bagi si budak, hal itu biasa-biasa saja. Namun, pemandangan itu tidak biasa-biasa bagi Abdullah bin Jakfar. "Kang Budak, sampean aslinya sehari dapat jatah roti berapa to? Kok sampean kasih-kasihin ke hewan, anjing malah?"
"Ngapunten, Pak. Sebenarnya saya juga enggak tahu sehari dapat jatah roti berapa. Lah, sehari dikasih roti saja saya juga enggak tahu. Namun ya begini Pak, anjing ini datangnya dari tempat jauh kayaknya juga kelaparan kelihatannya. Kalau saya enggak suka sih kalau saya kenyang sementara anjing ini tetap kelaparan."
Baca juga: Taubatnya Gubernur Bashrah Bisyr bin Harits dengan Dua Peristiwa
Jawaban yang Ciamik. Prinsip yang oke telah diajarkan oleh seorang budak untuk Abdullah bin Jakfar. "Lah, terus sampeyan?"
"Biarlah hari ini aku lapar, Pak." Si budak menjawab dengan singkat.
"Kepedulian di atas kemurahan hati. Sungguh budak ini lebih pemurah daripada aku." Demikian batin Abdullah bin Jakfar.
Akhirnya, karena memang Abdulah bin Jakfar dasarnya dermawan tentu enggak mau kalah, dong. Privilege menjadi orang kaya tidak mau ia sia-siakan. Si budak tadi dibeli oleh beliau sekaligus kebun-kebun sampai alat-alat pekerjaan kebun pun diborong.
Hikmah dari kisah itu ialah orang yang punya privilege sepatutnya memanfaatkan hal itu untuk kebaikan. Ini seperti dicontohkan Abdullah bin Jakfar yang berlomba dalam kebaikan dengan si budak. Minimal, orang-orang kaya bisa meniru sikap beliau, bukan malah flexing tas atau mobil mahal. (Z-2)
Penokohan juga biasa disebut dengan sifat atau karakter tokoh dalam suatu cerita. Lalu apa yang dimaksud dengan penokohan dan seperti apa penokohan itu? Berikut penjelasannya.
Cerita nonfiksi mengemas kejadian-kejadian yang sebenarnya ada tanpa unsur mengada-ada dan bersifat informatif.
Secara singkat, sudut pandang adalah cara penulis dalam memandang atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.
Pesan ayah yang pertama ialah jangan pernah kamu menagih piutang. Pesan kedua yakni jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung.
Suatu perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual baru. Tesnya unik, yaitu menjual sisir di kompleks biara Shaolin.
Penggunaan gaya bahasa atau majas ini akan membuat cerita menjadi lebih menarik dan terkesan hidup
Remaja perempuan yang potensial perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
Bersiaplah untuk merayakan hari bahagia Anda di acara Wedding Open House yang diadakan oleh ibis Styles Serpong BSD City.
Pagelaran Wedding Showcase digelar di THE TRIBRATA, Hotel & Convention Center – Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8) hingga Minggu (18/8).
Aice menilai, Messi dan Mbappe yang berasal dari dua generasi berbeda, sama-sama memberikan inspirasi bagi dunia.
"Inspirasi pada aktivitas dan kiprah yang dapat saya teladani dalam kepemimpinan bangsa kita, diantaranya Presiden pertama Ir. Soekarno. Saya sangat mengidolakan beliau," ungkap Sharly.
"Saya mendapat banyak inspirasi terutama dari orang tua. Khususnya ibu yang.duduk di pemerintahan menjabat kepala daerah. Kami banyak ber diskusi hampir setiap hari di meja makan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved