Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEJAK pagi buta, ratusan orang tua sudah berkumpul di SD Negeri I Sawangan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. Mereka berkumpul mengantarkan anak yang pertama kali masuk ke sekolah. Tidak hanya siswa baru saja, melainkan juga siswa lama. Mereka sengaja datang sejak jam 03.00 WIB, meski sekolah dibuka jam 06.30 WIB.
''Saya sengaja datang ke sini untuk mengantar anak ke sekolah. Dari rumah sebelum subuh dan sampai di sekolah jam 04.00 WIB. Kami sengaja datang pagi tidak hanya untuk mengantar anak sekolah, tetapi lebih dari itu, karena sebetulnya kami ingin mendapatkan bangku paling depan,'' kata salah seorang orang tua siswa Mugiarti, 31.
Orang tua lain, Rustam, 29, mengatakan kalau dirinya berangkat sama anaknya dari rumah sekitar jam 03.00 WIB. ''Rumah saya agak jauh, makanya pagi-pagi sekali sudah berangkat. Sengaja memang kami datang pagi agar mendapat kursi paling depan. Sebab, kalau mendapat kursi paling depan, maka akan lebih bisa mengikuti pelajaran. Karena itu, kenapa saya bersama anak sejak pagi sudah harus berangkat dari rumah,'' jelasnya.
Makanya, begitu ruangan kelas dibuka, bukan anak-anak yang masuk, melainkan orang tuanya. Mereka berebut untuk mendapatkan kursi paling depan. Yang telah mendapatkan bangku, langsung diduduki orang tuanya. Baru kemudian anaknya yang masuk menggantikan orang tua mereka.
Sementara Kepala SD Negeri I Sawangan Wagimin mengatakan kalau kebiasaan semacam itu telah berlangsung bertahun-tahun silam. Setiap hari pertama masuk sekolah, para orang tua datang ke sekolah untuk mencarikan bangku bagi anak-anak mereka. ''Orangtua sangat antusias mengantarkan anak mereka sampai ke sekolah, karena menurut mereka, duduk paling depan akan berdampak positif bagi anak, karena dipastikan bakal lebih memperhatikan pelajaran,'' kata Wagimin.
Ia mengaku tidak dapat melarang ketika masing-masing orangtua berebut bangku untuk anaknya. Bahkan, tidak jarang mereka telah membawa kertas putih dari rumah bertuliskan anaknya. Hal itu dilakukan supaya tidak direbut oleh orangtua lainnya.
Selain di Sawangan, orangtua lainnya yang berbebut tempat duduk juga terjadi di SD Negeri I Pancurendang, Kecamatan Ajibarang. Salah seorang orang tua dari Wasis, siswa IV, Darsim, 33, mengungkapkan kalau dirinya sengaja datang pagi-pagi buta untuk mendapatkan kursi di depan. ''Sudah berangkat pagi, ternyata dapatnya bangku urutan nomor dua. Ya, tidak masalah, yang penting masih di jajaran paling depan. Kalau di belakang, siswa kerap tidak memperhatikan pelajaran,'' kata Darsim. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved