Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYAKIT leptospirosis atau demam tikus mewabah dan menjangkiti ratusan warga di Kabupaten Pacitan, dan tersebar hingga di 9 kecamatan. Tingginya curah hujan serta banyaknya populasi tikus diduga menjadi penyebab bakteri Leptospira menyebar kemana-mana.
Berbagai upaya pencegahan agar tidak terus meluas dilakukan, diantaranya memberikan sosialisasi kepada masyarakat serta pengurangan populasi tikus di persawahan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, Erni Juwita Nelwan dalam wawancara dengan Media Indonesia, beberapa waktu lalu, menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, seperti tikus.
Baca juga : Awas Leptospirosis, 5 Warga Semarang Meninggal Dunia
Bakteri leptospirosis tinggal di dalam ginjal hewan, keluar dari air seni hewan dan masuk ke tubuh manusia lewat pori-pori dan selaput lendir yang terbuka karena luka.
"Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tergantung apa yang di kerjakan. Paling tinggi faktor risiko pada petani dan pekerja yang berhubungan langsung dengan sawah ataupun selokan," kata Erni.
Baca juga : Waduh! Wabah Leptospirosis di Pacitan Bertambah Sampai 126 Kasus, 6 Meninggal Dunia
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkit leptospirosis. Pasalnya, masa inkubasi bakteri leptospirosis hingga menimbulkan gejala berlangsung selama 2 minggu hingga satu bulan.
"Padahal, penyakit ini sangat bisa mematikan. Bisa juga seperti serangan jantung. Gejalanya ada di seluruh organ karena saat masuk bakterinya menyebar lewat darah. Kalau kena banjir makanya harus selalu bilang ke dokter," kata Erni.
Untuk mencegah terjadinya leptospirosis, Erni mengimbau masyarakat agar membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, harus membiasakan diri untuk memakai alat pelindung saat kontak langsung dengan banjir maupun selokan.
"Kalau orang yang benar-benar harus kontak langsung, bisa melakukan pencegahan dengan minum antibiotik doksisiklin. Pencegahan dengan alat pelindung, baju tertutup, dan pakai bot lebih baik," jelas dokter Erni Juwita Nelwan. (Z-4)
Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait dengan penyakit leptospirosis untuk kepala dinas kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia pada 9 Maret 2023 lalu.
Penyakit bakteri yang berasal dari air seni hewan ini tidak hanya berasal dari tikus got saja, tapi juga dapat disebabkan oleh hewan lain seperti kucing, kelinci, anjing dan lainnya.
Kasus leptospirosis di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya dan persentase tingkat kematiannya lebih tinggi dari covid-19.
Awas! Penyakit leptospirosis yang mewabah di Pacitan dan Semarang, rawan menjangkiti penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan.
Cuaca buruk yang berakibat banjir menghadirkan ancaman penyakit saat banjir. Salah satunya leptospirosis, kenali gejalanya yuk!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved