Rabu 08 Maret 2023, 14:05 WIB

Leptospirosis Demam Tikus Menyebar lewat Darah, Apa Penyebab dan Cara Menularnya?

Atalya Puspa | Humaniora
Leptospirosis Demam Tikus Menyebar lewat Darah, Apa Penyebab dan Cara Menularnya?

AFP/ANNA MONEYMAKER
Ilustrasi

 

PENYAKIT leptospirosis atau demam tikus mewabah dan menjangkiti ratusan warga di Kabupaten Pacitan, dan tersebar hingga di 9 kecamatan. Tingginya curah hujan serta banyaknya populasi tikus diduga menjadi penyebab bakteri Leptospira menyebar kemana-mana.

Berbagai upaya pencegahan agar tidak terus meluas dilakukan, diantaranya memberikan sosialisasi kepada masyarakat serta pengurangan populasi tikus di persawahan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, Erni Juwita Nelwan dalam wawancara dengan Media Indonesia, beberapa waktu lalu, menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, seperti tikus.

Baca juga : Awas Leptospirosis, 5 Warga Semarang Meninggal Dunia

Mematikan

Bakteri leptospirosis tinggal di dalam ginjal hewan, keluar dari air seni hewan dan masuk ke tubuh manusia lewat pori-pori dan selaput lendir yang terbuka karena luka.

"Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tergantung apa yang di kerjakan. Paling tinggi faktor risiko pada petani dan pekerja yang berhubungan langsung dengan sawah ataupun selokan," kata Erni.

Baca juga : Waduh! Wabah Leptospirosis di Pacitan Bertambah Sampai 126 Kasus, 6 Meninggal Dunia

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkit leptospirosis. Pasalnya, masa inkubasi bakteri leptospirosis hingga menimbulkan gejala berlangsung selama 2 minggu hingga satu bulan.

"Padahal, penyakit ini sangat bisa mematikan. Bisa juga seperti serangan jantung. Gejalanya ada di seluruh organ karena saat masuk bakterinya menyebar lewat darah. Kalau kena banjir makanya harus selalu bilang ke dokter," kata Erni.

Untuk mencegah terjadinya leptospirosis, Erni mengimbau masyarakat agar membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, harus membiasakan diri untuk memakai alat pelindung saat kontak langsung dengan banjir maupun selokan.

"Kalau orang yang benar-benar harus kontak langsung, bisa melakukan pencegahan dengan minum antibiotik doksisiklin. Pencegahan dengan alat pelindung, baju tertutup, dan pakai bot lebih baik," jelas dokter Erni Juwita Nelwan. (Z-4)

Baca Juga

Ist

Gandeng 30 Rumah Sakit, Makuku Beri Edukasi Soal Popok Bayi

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 20 Maret 2023, 21:07 WIB
Kerja sama ini ditujukan untuk mengedukasi para Ibu di Indonesia tentang pentingnya pemilihan popok yang berkualitas bagi Si Kecil,...
Dok pribadi

Haerul Amri Minta Pemerintah Jamin Guru Swasta

👤Media Indonesia 🕔Senin 20 Maret 2023, 21:05 WIB
Para guru menyampaikan beberapa tuntutan, yaitu mengangkat guru swasta sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tanpa...
Instagram

Libur Telah Tiba, Cek Tanggal Merah dan Jadwal Cuti Bersama Tahun 2023

👤Zubaedah Hanum 🕔Senin 20 Maret 2023, 21:00 WIB
PEMERINTAH Indonesia telah menetapkan hari libur nasional Tahun 2023 sebanyak 16 hari, sedangkan cuti bersama, termasuk Lebaran selama 8...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya