Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggencarkan gerakan komposting dari rumah untuk mengurangi timbulan sampah organik. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati menyatakan pihaknya tengah menyusun rencana untuk menyediakan alat-alat komposting di daerah-daerah.
"Untuk pemberian insentif itu nanti akan mengikuti. Tapi saat ini yang lagi dipikirkan oleh Bu Menteri LHK Siti Nurbaya adalah ketika kita meminta kepada masyarakat untuk pemilahan dan mengompos, kita harus menyediakan alat-alatnya," kata Vivien saat ditemui di sela-sela acara Compost Day, Kompos Satu Negeri yang diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/2).
Vivien menyatakan, Menteri LHK telah memerintahkan kepadanya untuk membantu masyarakat mendapatkan alat-alat komposting. Entah nantinya akan diberikan lewat pemerintah daerah atau kecamatan. Hal itu masih dipikirkan skemanya. Adapun, beberapa alat yang rencananya akan disalurkan ke daerah di antaranya ialah biopori hingga alat komposter.
"Itu yang sedang kami rencanakan, karena gerakan ini gak boleh berhenti. Saya sih membayangkan kalau kita bisa bergerak semua, maka kita bisa selesai dengan sampah organik," imbuh dia.
Baca juga: KLHK: Banyak Investor Lirik Startup yang Fokus Kelola Lingkungan
Dari segi pendanaan, pengadaan alat itu rencananya akan dipenuhi oleh dana dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup. Saat ini sendiri, pihaknya masih terus menyusun kebutuhan alat dari rantai pengelolaan sampah. Mulai dari pemilahan dari rumah, pengumpulan sampah hingga industri pengelola sampah.
"Itu semua sudah kami identifikasi masing-masing untuk kita bisa bantu susun mekanismenya agar menuju zero waste zero emission. Angka-angkanya masih dibangun tapi tujuan akhirnya tentu agar tidak membuang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA)," beber dia.
Seperti diketahui, pada 2022 komposisi sampah organik mencapai 41,27% dan sampah ini bersumber dari sampah rumah tangga sebesar 38,28% . Jika setiap rumah tangga melakukan komposting sampah organik, maka akan ada 10,92 juta ton sampah organik setiap tahunnya tidak berakhir di TPA. Selain itu, pengurangan sampah organik juga berpotensi menurunkan emis gas rumah kaca 6,834 juta ton CO2 ekuivalen.(OL-5)
PROGRAM Remaja Bernegara yang digelar Partai NasDem ke dalam tujuh sesi sejak pertengahan Februari 2025 sampai hari ini, Sabtu (26/4),
RAJA Juli Antoni resmi mengemban tugas barunya sebagai Menteri Kehutanan pada kabinet Merah Putih. Menurut Raja Juli, apa yang telah dilakukan Siti Nurbaya sudah baik
KLHK di bawah Siti Nurbaya juga berhasil memperkuat upaya konservasi melalui peningkatan kawasan konservasi dan keberhasilan dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Ketua AMAN Kalsel, Rubi, mengatakan penetapan Geopark Meratus dan usulan Taman Nasional Pegunungan Meratus merupakan sebuah pengabaian bagi keberadaan Masyarakat Adat
Pusat Plasma Nutfah juga berkontribusi pada restorasi ekosistem yang terdegradasi dengan menyediakan bahan genetik untuk pemulihan spesies yang terancam punah
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meresmikan persemaian skala besar di lima provinsi.
Composting atau membuat kompos dari sampah organik merupakan aktualisasi paradigma baru dalam pendekatan penanganan persampahan.
Kompos sudah dikenal masyarakat selama puluhan tahun dan dipakai secara konvensional di berbagai tempat, di desa atau di kota, yaitu menjadi pupuk organik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved