MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar dan Presiden/CEO World Resources Institute (WRI) Ani Dasgupta menandatangani Nota Kesepahaman/MoU untuk menjalin kemitraan teknis dalam mendukung Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Indonesia.
“FOLU Net Sink 2030 Indonesia merupakan bagian penting dari upaya Indonesia untuk mencapai sasaran-sasaran iklimnya berdasarkan Perjanjian Paris. Dengan kontribusinya hampir 60% dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), target FOLU Net Sink 2030 Indonesia berperan penting dalam memenuhi kewajibannya terhadap NDC secara nasional,” kata Siti dalam keterangan resmi, Sabtu (18/2).
“FOLU Net Sink 2030 juga berkontribusi pada upaya global untuk memerangi krisis iklim,” imbuhnya.
Ia menekankan pentingnya kerja sama teknis dengan WRI, dengan menegaskan hal itu akan memainkan peran substansial dalam mendukung upaya global, khususnya dalam meningkatkan kontribusi hutan tropis untuk mengurangi emisi GRK.
Tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk berkolaborasi dalam mendukung Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia menuju pencapaian target NDC Indonesia.
Baca juga: Keberhasilan FOLU Net Sink 2030, Kerja Bersama Semua Pihak
Tujuan kedua dari kemitraan teknis tersebut untuk mengelaborasi teknik dan metode inventarisasi lahan melalui interpretasi citra satelit dan kerja lapangan.
Kemitraan ini akan meliputi dialog teknis mengenai sistem-sistem monitoring sektor FOLU, pertukaran pengetahuan dan pengalaman untuk memperkuat penyelarasan teknis sistem-sistem monitoring sektor FOLU tersebut dan kolaborasi dalam forum internasional tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Dasgupta menjelaskan target Indonesia untuk mencapai FOLU Net Sink pada tahun 2030 sebagai suatu terobosan ambisius.
“Indonesia telah membuat kemajuan luar biasa menuju target ini dengan secara signifikan telah mengurangi tingkat kehilangan hutan dalam beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Dasgupta juga mengungkapkan antusiasmenya terhadap kerja sama teknis yang baru terbentuk ini.
“Saya senang dengan kerja sama teknis yang dimulai hari ini di bawah kepemimpinan Menteri Nurbaya. Kami berharap dapat mensinergikan upaya teknis bersama ini untuk menunjukkan bagaimana kemajuan Indonesia menuju target iklim yang penting secara global,” ungkap Dasgupta.
Selanjutnya, Menteri Siti kembali menegaskan kerja sama teknis antara KLHK dan WRI ini merupakan suatu langkah maju yang penting dan menegaskan bahwa kedua belah pihak telah mencapai keselarasan teknis pada tahap awal.
“Kami dengan tegas berkomitmen untuk meneruskan penyelarasan teknis yang telah dicapai pada tahap awal tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang untuk semakin memperkuat metodologi dan teknologi kami di sektor FOLU,” pungkas dia.(OL-5)