MANIFESTASI merupakan perwujudan suatu pernyataan perasaan atau pendapat; perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak kelihatan. Pada dasarnya, manifestasi adalah sebuah bentuk proyeksi hal dari dunia metafisik ke dunia fisik.
Manifestasi adalah sebuah cara pandang atau cara berpikir yang membuat kita menganggap suatu hal yang berada di dunia pikir akan muncul di dunia nyata. Secara sederhana, adalah suatu perwujudan emosi dari alam pikir menuju dunia nyata.
Jenis-jenis Manifestasi
Terdapat berbagai jenis manifestasi, antara lain sebagai berikut:
1. Manifestasi Pikiran
Sesuai dengan namanya, manifestasi pikiran adalah suatu anggapan atau emosi keinginan yang bermula dari pikiran. Manifestasi pikiran umumnya terdiri dari keinginan keinginan kita yang ingin dicapai dengan cara terus menciptakan pemikiran bahwa hal tersebut adalah nyata.
Pastinya, manifestasi pikiran dapat bekerja apabila kita mengimbanginya dengan usaha dan pekerjaan, sesuatu yang hanya berada di pikiran tanpa adanya tindakan nyata akan berakhir sia-sia. Selain itu, patut diketahui hasil dari manifestasi dan usaha yang kita lakukan tidak akan serta merta secara ajaib timbul begitu saja.
Diperlukannya waktu dan kesabaran, untuk menciptakan hasil yang tidak instan begitu saja.
2. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada umumnya adalah manifestasi yang berfokus pada suatu hal yang berhubungan dengan klinis atau kesehatan. Misalnya saja manifestasi klinis dari penyakit covid-19 adalah sebagai berikut:
1. Demam, suhu badan bertambah hingga 38 derajat C bahkan lebih sehingga dapat membuat seseorang mengalami sesak napas.
2. Batuk kering, tidak ada dahak atau lendir, batuk yang dirasakan berkepanjangan 14 hingga 21 hari.
3. Kelelahan, merupakan salah satu gejala yang bertahan lama, namun kelelahan tidak terjadi sendiri, melainkan ada beberapa gejala yang menyertai.
4. Rasa tidak nyaman dan nyeri, diakibatkan adanya arthritis (radang sendi) karena tubuh terinfeksi oleh covid-19.
5. Diare yang terjadi 1 hingga 2 hari sebelum mengalami demam dan sesak napas.
6. Sakit kepala yang dialami berlangsung hingga lebih dari 72 jam
7. Hilangnya indera penciuman (Anosmia) dapat terjadi karena ada masalah pada sistem saraf yang berfungsi mendeteksi aroma atau bau, penyebab pasti mengapa covid-19 dapat menimbulkan anosmia belum diketahui. Namun, ada dugaan peradangan yang terjadi di rongga hidung ketika covid-19 terhirup masuk kedalam tubuh melalui hidung.(OL-5)
