Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
MODA transportasi umum masih belum layak perempuan dan anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan, terutama dalam memberikan prioritas bagi perempuan dan anak.
"Kalau kereta api belum, mengenai kapal, saya belum cek jenis kapal lainnya, harusnya ada lebih banyak kapal terutama buat kawasan kepulauan seperti ini," ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP PA) Yohana Yembise di atas Kapal Motor Gunung Dempo dengan rute Jayapura-Nabire, Papua, Jumat (8/7).
Saat itu, Yohana melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait kelayakan kapal terhadap penumpang perempuan dan anak. Sebelumnya, sidak sudah dilakukannya terhadap moda angkutan kereta api di Stasiun Senen dan bus di Terminal Pulo Gadung di Jakarta.
Khusus kapal, Menteri asal Nabire tersebut menilai perlu dilakukan klasifikasi dan prioritas penumpang. Menurutnya, penumpang yang bepergian dengan keluarga perlu dijadikan prioritas agar mendapat tempat layak di dalam kapal.
Di dalam sidak tersebut Yohana juga menemukan keluhan dari penumpang terhadap ketidaksesuaian nomor tiket dengan kondisi di dalam kapal yang sudah ditempati penumpang lain, hingga minimnya pendingin ruangan yang menyebabkan anak-anak menjadi sakit flu.
"Oleh karena itu saya akan melaporkan temuan-temuan saya ini kepada Menteri Perhubungan agar sekiranya dapat dilakukan pembenahan," ungkap Yohana.
Bahkan, lanjut Yohana, kapal juga perlu dilengkapi dengan arena bermain anak-anak. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri PPPA Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyediaan Sarana Kerja yang Responsif Gender dan Peduli Anak di Tempat Kerja. "Semua instansi swasta dan pemerintah harus memiliki sarana bermain anak," imbuh Yohana.
Tambah kapasitas
Dalam kesempatan tersebut Yohana juga menyatakan perlu diadakan penambahan kapasitas bagi moda transportasi umum. Meskipun saat ini angkutan kereta api sudah memiliki gerbong khusus perempuan, Yohana menyadari hal itu belum cukup untuk mengakomodasi jumlah penumpang.
Kurangnya kapasitas juga terlihat di koridor dek kapal yang Yohana tumpangi. Saat itu, dirinya melihat bagaimana masih adanya ibu dan anak yang tidur di lantai hanya beralaskan tikar bahkan terpal.
"Hak perempuan harus dijaga. Ini kan sesuai ratifikasi yang sudah dilakukan pemerintah terhadap hak anak dan perempuan secara internasional," tutur dia.
Sementara itu, Kapten KM Gunung Dempo, Sujemi, yang ditemui Media Indonesia dalam kesempatan yang sama menyatakan kondisi tersebut terjadi hanya karena lonjakan penumpang saat liburan. Umumnya, kapal hanya akan mengangkut 1.500 penumpang saat musim normal.
"Tapi karena adanya dispensasi dari Kemenhub, kami diperbolehkan mengangkut 60% lebih banyak," ungkap Sujemi.
Saat itu, KM Gunung Dempo dalam rute Jayapura-Nabire membawa 2.422 penumpang. Akibatnya, sekitar 500 penumpang harus tidur dan duduk di koridor dek.
Meskipun demikian, lanjut Sujemi, jumlah penumpang tersebut sesuai dengan kajian dari Kemenhub yang memperhitungkan perbandingan alat keselamatan dengan pertambahan 60% penumpang lebih banyak. "Kami dapat pastikan semua aman dan sesuai," ucap Sujemi. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved