Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pengertian Guru Gatra, Wilangan dan Lagu dalam Tembang Macapat

Mesakh Ananta Dachi
20/1/2023 12:05
Pengertian Guru Gatra, Wilangan dan Lagu dalam Tembang Macapat
Ilustrasi menyanyikan lagu jawa(ANTARA FOTO/R Rekotomo)

GURU gatra, guru wilangan dan guru lagu adalah tiga istilah yang umum muncul dalam macapat Jawa atau puisi tradisional bahasa Jawa yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu. Terdapat perbedaan antara ketiga jenis istilah ini.

Melansir dari laman Kemendikbud Ristek, guru wilangan adalah banyaknya jumlah suku kata dalam setiap baris tembang macapat. Sedangkan guru gatra adalah banyaknya jumlah larik dalam satu bait. Lanjut, guru lagu adalah persamaan bunyi sajak pada akhir kata dalam setiap baris.

Contoh Guru Gatra, Wilangan dan Lagu

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah contoh dari guru gatra, wilangan dan lagu dalam sebuah macapat Jawa.

Ngelmu iku kalakone kanthi laku,
lekase lawan kas,
tegese kas nyantosani,
setya budya pengkesing dur angkara

  • Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 4. Maksudnya, tembang di atas memiliki 4 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat berbahasa Jawa.
  • Sementara Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 6, 8, 11. Maksudnya, baris pertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 6 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, dan baris keempat berjumlah 11 suku kata.
  • Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, a, i, a. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, a, i, a. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal a, baris ketiga dengan vokal i, dan baris keempat dengan vokal a.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya