Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bilirubin Meningkat? Bisa jadi Ini Penyebabnya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
18/12/2022 06:15
Bilirubin Meningkat? Bisa jadi Ini Penyebabnya
Ilustrasi kondisi bayi kuning karena bilirubin meningkat(medcom.id)

BILIRUBIN merupakan sebuah zat yang berasal dari pemecahan sel darah merah di dalam tubuh. Zat tersebut akan memberikan warna kuning pada tinja dan urine.

Kadar bilirubin total yang normal pada orang dewasa adalah sekitar 0,2 hingga 1,2 mg/dL (miligram per desiliter), sedangkan pada anak-anak di bawah usia 18 tahun adalah 1 mg/dL.

Saat kandungan bilirubin pada tubuh meningkat, kemungkinan besar kesehatan Anda akan terganggu. Peningkatan kadar bilirubin lebih dari 2 mg/dL biasanya terjadi karena ada kondisi medis atau penyakit tertentu.

Berikut penyebab meningkatnya jumlah bilirubin:

- Terjadinya kerusakan pada organ hati atau liver. Bilirubin diolah dan disimpan di dalam empedu, oleh karena itu jika terjadi kerusakan pada hati, maka kandungan bilirubin akan meningkat.

- Jika empedu seseorang rusak atau mengidap penyakit seperti batu empedu, penyempitan saluran empedu, radang atau infeksi kandung empedu (kolesistitis), tumor empedu, hingga penyakit di sekitar empedu yakni kanker pankreas atau radang pankreas dapat meningkatkan jumlah bilirubin.

- Jumlah bilirubin pada tubuh dapat meningkat karena penyakit anemia sel sabit dan anemia hemolitik. Selain itu, jika darah yang berasal dari proses transfusi darah tidak cocok dengan darah yang sudah ada pada tubuhnya, maka kadar bilirubin dapat meningkat. Pada bayi dan janin di dalam kandungan, kadar bilirubin bisa meningkat akibat kondisi yang disebut eritroblastosis fetalis. Penyakit ini menyebabkan sel darah bayi hancur karena dirusak oleh sistem kekebalan tubuh ibunya.

- Obat-obatan seperti antibiotik, kortikosteroid, pil KB, indomethacin, dan obat antikejang, seperti diazepam, flurazepam, dan phenytoin memiliki efek samping berupa peningkatan kadar bilirubin. 

Selain itu, kadar bilirubin juga dapat meningkat akibat infeksi berat, gangguan tiroid serta kelainan genetik, seperti sindrom Gilbert, hemokromatosis herediter, sindrom Rotor, dan sindrom Criggler-Najjar.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah dapat membuat seseorang mengalami penyakit kuning atau jaundice. Penyakit kuning ini ditandai dengan mata dan kulit yang menguning serta gatal-gatal.

Pada bayi yang baru lahir, kadar bilirubin dapat membuat penyakit kuning yang biasanya ditandai dengan lesu, menangis terus-menerus, kejang, kulit menguning pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Kadar bilirubin yang tinggi pada bayi harus segera ditangani karena hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak (kernikterus), masalah saraf, hingga kematian. Salah satu metode untuk membantu kondisi tersebut adalah dengan melakukan fototerapi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya