Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Lebaran, Waspadai Penyakit Gangguan Pencernakan

Agus Utantoro
04/7/2016 08:44
Lebaran, Waspadai Penyakit Gangguan Pencernakan
(easyhealthoptions.com)

MERAYAKAN Lebaran, dipastikan akan banyak makanan dengan yang dapat memicu penyakit gangguan pencernakan.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Pramudi Darmawan, Senin (4/7), mengatakan penyakit yang dapat timbul melalui makanan antara lain tifus, diare, dan keracunan.

"Penyakit yang rentan muncul biasanya melalui makanan, seperti diare, tifus, dan keracunan makanan. Antisipasinya, pilih makanan yang bersih," katanya.

Karena itu, masyarakat diimbau memerhatikan kerentanan penyakit gangguan pencernaan selama Idul Fitri 1437 Hijriyah, mengingat saat Lebaran konsumsi makanan meningkat dan kemungkinan kontrol yang kurang baik, termasuk bagi para pemudik yang melakukan perjalanan jauh.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul juga meminta masyarakat untuk menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengantisipasi kerentanan penyakit tersebut.

Bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh, diminta memerhatikan penggunaan air bersih. Jika mengalami gangguan penyakit pencernaan maupun penyakit lainnya diharapkan segera mengakses layanan kesehatan, mengingat selama liburan Lebaran layanan kesehatan puskemas dan rumah sakit tetap berjalan.

Selain untuk mengantisipasi kedaruratan medik selama liburan Idul Fitri 1437 Hijriah, kata Pramudi, layanan kesehatan juga untuk menyiapkan penanganan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan balik Lebaran.

"Ada 16 puskemas rawat inap yang membuka layanan 24 jam dan 14 rumah sakit di Bantul yang disiagakan. Bila ditemukan kasus penyakit potensi kejadian luar biasa (KLB), kami akan lakukan pengamanan penyakit," katanya.

Terkait dengan antisipasi penyakit dari luar Bantul karena mobilisasi tinggi saat arus mudik, dia mengatakan bahwa pihaknya akan melihat dari vektor pembawa penyakit, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul akan melakukan pengecekan terkait dampak penyakit tersebut setelah Lebaran.

"Antisipasinya setelah Lebaran akan kami cek dampaknya, itu kasuistik saja," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya