Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggaet dunia usaha untuk mensukseskan program Forest and Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang I Pengelolaan Hutan Lestari Tim Indonesia's FOLU Net Sink 2030 Istanto.
"Banyak yang bisa dilakukan dunia usaha di bidang pengelolaan hutan lestari, di samping terkait dengan gambut," kata Istanto, Minggu (16/10).
Baca juga: Banyak Orang tidak Sabar Miliki Kebiasaan Makan Berlebih
Dalam bidang yang dimpimpinnya di Tim Indonesia's FOLU Net Sink 2030, ada tiga hal yang dilakukan dengan melibatkan dunia usaha, yakni pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial dan hutan lestari. Adapun, berbagai kegiatan yang dilakukan dunia usaha diantaranya yaitu reduce impact logging, silvikultur intensif dan multiusaha.
"Dari target yang dipatok, nanti akan dievaluasi apakah dunia usaha bisa mencapai komitmen untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Nanti ada peniliaian kalau pencapaiannya hanya 50% maka kerjanya sedang. Kalau di bawah 50% kerjanya buruk atau biasa saja. Konsekuensinya kita akan evaluasi kemudian kita akan berikan sanksi administrasi," ucap Istanto.
Ia menegaskan, dalam menjalankan berbagai kegiatan yang telah disusun KLHK untuk mencapai FOLU Net Sink 2030, tentu dunia usaha tidak bisa berjalan sendirian karena berbagai keterbatasan, mulai dari keterbatasan SDM hingga sarana dan prasarana. Karenanya KLHK memberikan pendampingan kepada dunia usaha.
Di sisi pengendalian karhutla, KLHK telah memberikan bimbingan teknis agar dunia usaha mampu melakukan pengendalian dan pencegahan. Selain itu dari sisi silvikultur dan reduce impact logging KLHK juga telah menyediakan tenaga ahli dari perguruan tinggi untuk mendampingi dunia usaha tentang cara menanam yang baik dan mengenali jenis asli pohon yang akan ditanam di lokasi mereka.
"Ini terus kita lakukan. Dunia usaha tidak mungkin bekerja sendiri tanpa ada koordinasi dengan instansi lain. Bimbingan teknis ini masih kita lakukan sampai saat ini," pungkas dia. (OL-6)
Pemerintah Spanyol menambah 500 pemadam kebakaran, menjadi total 1.900 orang untuk mengatasi kebakaran hutan. Korban jiwa bertambah menjadi empat orang.
Uni Eropa mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran ke Spanyol untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Gelombang panas mencapai 44°C melanda Eropa Selatan, memicu kebakaran hutan dan memaksa ribuan orang tinggalkan rumah.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Kawasan bukit Corbières di Prancis selatan terbakar. Sekitar 8.000 lahan dilalap api, menutup akses jalan tol, dan melukai dua orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved