Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEHADIRAN teknologi memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita sehari-hari, termasuk media sosial. Kekuatan media sosial tidak bisa lagi dibendung sebagai kebutuhan dalam aktivitas kita mencari hiburan. Media sosial juga menjadi sarana yang banyak digunakan oleh penggunanya untuk mengembangkan ide kreatif dan bakatnya.
Education influencer, Fathia Fairuza, mengatakan untuk bisa sukses berkarya di media sosial kita harus paham passion kita. "Passion tidak bisa kita temukan di kepala, karena itu terletak di hati. Yang menjadi kemauan dan dilakukan dengan sepenuh hati sehingga menjadi sesuatu yang dicintai, itulah passion kita," jelas Fathia dalam webinar tentang Meningkatkan Kepercayaan Diri Di Media Sosial yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, belum lama ini.
Menurutnya, kita akan mudah berkarya dan percaya diri di media sosial setelah menemukan passion kita. "Setelah menemukan passion kita, kembangkan hal tersebut lewat konten-konten yang bakal kita sebar di media sosial," jelasnya. "Selain itu, mengetahui passion bakal membuat kita enjoy dalam berkarya, menjadi seorang yang termotivasi, memiliki karakter dan kepribadian baik, serta mudah melakukan presentasi ataupun saat mengikuti proses interview nanti," tutup Fathia.
Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa Muhammad Mikail Karimov menambahkan agar bisa percaya diri di media sosial kuncinya yaitu citra positif. "Jika ingin karya kita dihargai di media sosial, membangun citra positiflah kuncinya. Dengan membagikan konten yang menarik dan bermanfaat, hal itu bisa membangun jati diri positif kita kepada penonton," jelasnya.
Mikail juga menjelaskan meningkatkan skill bisa menambah kepercayaan diri di media sosial. "Dengan terus mengasah skill dan beradaptasi dengan semua perubahan yang dilakukan oleh platform media sosial, ini akan membuat kita percaya diri dalam berkarya. Pahami fitur-fiturnya dan manfaatkan untuk meningkatkan karya kita," terangnya.
Vivid Devianti dari Komite Edukasi Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mengatakan banyak pengguna media sosial tidak percaya diri karena masih banyaknya tindak cyber bullying. "Tindakan perundungan yang dilakukan terhadap pribadi seseorang di media sosial secara terus-menerus bisa membuat korbannya kehilangan kepercayaan diri. Ini membuat korban akan menarik diri dari media sosial dan berhenti berkarya," ungkapnya.
Lebih lanjut Vivid mengajak pengguna media sosial untuk mengantisipasi cyber bullying agar tidak menghilangkan kepercayaan diri kita di media sosial. "Sebagai pengguna, kita jangan terlalu sering atau banyak posting di media sosial agar tidak mengganggu pengguna yang lain. Selanjutnya hindari postingan yang aneh-aneh, tidak sembarangan bercerita di media sosial, serta pintar-pintarlah dalam memilih teman di sana," jelas Vivid. (RO/OL-14)
Terdakwa kasus situs judol berinisial ZA membantah keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi dan PDIP dalam kasus tersebut.
Pernyataan itu menyusul penetapan lima tersangka oleh Kejaksaan dalam kasus PDNS, termasuk seorang mantan pejabat Kementerian Kominfo.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Jakpus Bani Immanuel Ginting menyebut terjadi pengondisian pemenang tender pengadaan barang dan jasa pengelolaan antara pihak Kemenkominfo.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo Handoko membantah Budi Arie Setiadi terlibat dalam melindungi situs judi online.
Proses registrasi izin kunjungan jurnalistik yang saat ini berlaku masih dijalankan secara manual dan belum memiliki standar khusus.
Tercatat ada sebanyak 162 instansi yang ikut serta yang karyanya dinilai enam pakar selama 3 bulan untuk ajang Anugeram Media Humas 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved