Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pengguna Ruang Digital Diminta Manfaatkan Media Sosial dengan 3B

Mediaindonesia.com
24/9/2022 19:45
Pengguna Ruang Digital Diminta Manfaatkan Media Sosial dengan 3B
Webinar tentang Menjaga Identitas Bangsa di Ruang Digital pada Selasa (20/9).(DOK Kemenkominfo.)

ARUS informasi ruang digital yang datang dari seluruh penjuru dunia jika tidak ditanggapi dengan bijak dapat memengaruhi jati diri penggunanya. Identitas kita sebagai bangsa yang ramah seakan hilang karena kelakuan warganet yang dikenal tidak sopan di media sosial.

Vivid Devianti dari Komite Edukasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia) mengatakan saat ini kita harus beradaptasi dengan era serbadigital. "Kita harus memahami dan mahir di ruang digital. Pahami semua lanskap digital seperti mesin pencarian, aplikasi percakapan, media sosial, dompet digital, dan loka pasar," katanya dalam webinar tentang Menjaga Identitas Bangsa di Ruang Digital pada Selasa (20/9) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Dalam penyampaian materinya, Vivid mengimbau pengguna ruang digital untuk memanfaatkan media digital dengan 3B. "B yang pertama yaitu belajar dan berbagi secara daring. Selanjutnya berjejaring digital dengan sesama pengguna ruang digital. B yang ketiga berkolaborasi dengan pengguna yang minat dan passion-nya sama dengan kita," tuturnya.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Rocky Prasetyo Jati mengatakan keberagaman merupakan identitas dan aset bagi bangsa. "Bangsa kita yang beragam sangat sensitif dengan berbagai isu SARA, karena hal itu kita harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial," terangnya. 

Rocky juga mengimbau pengguna ruang digital berpikir kritis demi menjaga identitas dan persatuan bangsa. "Sebagai warga negara yang baik, terapkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pegangan hidup baik di dunia nyata maupun ruang digital agar identitas bangsa kita tidak luntur," jelas Rocky.

Lebih lanjut Dosen Universitas Palangkaraya Beta Centauri mengajak pengguna media digital menerapkan nilai Pancasila di ruang digital. "Identitas bangsa kita yang dikenal ramah dan murah senyum seakan berbanding terbalik dengan apa yang kita temukan di ruang digital. Netizen di sana seakan tidak ramah bahkan terbilang tidak sopan," ujarnya. 

Beta juga mengimbau pengguna media digital seperti media sosial menjaga identitas bangsa dengan mendukung produk dalam negeri. "Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menjaga identitas bangsa, seperti mengutamakan produk dalam negeri serta bangga dalam menggunakannya, turut mempromosikan produk dan budaya bangsa di media sosial, selanjutnya menjadi pelaku usaha tidak mengkonsumsi berlebihan," tuturnya.

"Mari mengisi dan menjadikan ruang digital sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar, dan berinteraksi, sekaligus tempat kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat dan berbudaya," tutup Beta dalam penyampaian materinya. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini bertujuan untuk mendukung dan mendorong masyarakat memanfaatkan dunia digital sebagai sarana komunikasi dan interaksi yang aman, nyaman dan berbudaya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya