Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Kucing yang Terlalu Gemuk Alami Risiko Kesehatan Lho

Basuki Eka Purnama
30/8/2022 08:00
Kucing yang Terlalu Gemuk Alami Risiko Kesehatan Lho
Kucing gemuk(Mirror)

KUCING yang sudah dikebiri alias disterilisasi sehingga tidak bisa berkembang biak pada umumnya akan memusatkan fokus untuk makan dan berujung kepada kegemukan.

Meski terkesan lucu, sebaiknya buang jauh-jauh anggapan tersebut karena risiko kegemukan pada kucing sama bahayanya seperti pada manusia.

"Kucing gemuk dianggap lucu. Padahal, gemuk bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti diabetes," kata Dokter Hewan Novi Wulandari di sela Indonesia International Pet Expo (IIPE), Tangerang, dikutip Selasa (30/8).

Baca juga: Ini Pentingnya Mengebiri Kucing Peliharaan Anda

Dokter hewan yang juga SEA Regulatory Affairs Lead Royal Canin itu mengatakan, kucing yang terlalu gemuk dan sudah terkena diabetes bila dibiarkan akan mengalami masalah kesehatan seperti pankreas yang rusak.

Jika itu terjadi, tubuh kucing yang gemuk akan berubah menjadi kurus dan si anak bulu ini harus menjalani terapi insulin agar bisa membaik.

Jika langkah pencegahan dilakukan, yakni mengatur pola makan agar kucing berada dalam berat badan ideal, risiko terkena penyakit seperti diabetes dapat menurun.

"Kalau sudah kurus, diabetesnya sembuh," kata dia.

Maka, ia menyarankan untuk rutin memeriksakan kesehatan kucing ke dokter hewan agar risiko-risiko kesehatan bisa dihindari. 

Bila dianggap terlalu gemuk, berkonsultasilah kepada dokter hewan agar bisa menurunkan berat badan secara aman. Namun, prosesnya juga harus bertahap agar berat badan tidak turun drastis.

Sebagai panduan porsi yang ideal, pemilik hewan piaraan dapat melihat keterangan yang tertera di setiap label makanan kucing. Pada umumnya, ada informasi mengenai berapa porsi per hari yang disarankan untuk kucing dengan berat badan tertentu.

Anda dapat membagi porsi tersebut menjadi beberapa bagian tergantung dari frekuensi memberi makan kucing. Tapi, jangan khawatir bila kucing Anda makan sedikit-sedikit tapi frekuensinya sering karena hal itu tetap normal.

"Kucing makannya (seperti) ngemil, bisa makan 12 kali sehari," katanya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya