Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pengamat: Sistem Jalur Mandiri di Perguruan Tinggi Harus Ditutup

Dinda Shabrina
20/8/2022 22:34
Pengamat: Sistem Jalur Mandiri di Perguruan Tinggi Harus Ditutup
Perguruan tinggi(Ilustrasi )

PENGAMAT Kebijakan Pendidikan Cecep Darmawan menyarankan agar sistem tes masuk jalur mandiri di Perguruan Tinggi ditutup. Menurut dia, sistem itulah yang mengundang adanya penyelewengan dana pendidikan.

Pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti, kata Cecep, harus berbenah dengan menutup sistem jalur mandiri itu di tahun depan. Kasus operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) menjadi pembelajaran dan harus disikapi dengan serius.

"Jadi saya minta ke kementerian tahun depan dari kasus ini, sudah tidak usah ada lagi jalur mandiri. Kalau pun ada jalur mandiri, kalaupun ada, jalur itu harus seperti SBMTPN dan sebagainya. Kalaupun harus ada karena prodi tertentu dan segala macam. Tidak ada lagi uang pangkal yang berbeda dari jalur regular," kata Cecep, Sabtu (20/8).

"Kalau bisa sih dihapus saja itu. Tidak ada lagi perbedaan-perbedaan dari sisi itu. Ketiga, harus seluruh perguruan tinggi, terutama rektor itu, coba merapatkan barisan bagaimana akuntabilitas dan transparansi terkait jalur mandiri ini. Kalau bisa, untuk tahun ini buka ke publik berapa dapat uang dari situ dan penggunaannya untuk apa. Seluruh perguruan negeri harus terapkan itu," imbuh dia.

Perbaikan sistem pendidikan di perguruan tinggi dengan membuka semua data mahasiswa yang masuk menjadi cara yang barangkali bisa juga diterapkan di perguruan tinggi lain. Cecep meminta ada sistem by name, by address, dan by score untuk menunjukkan transparansi dan menghindari penyelewengan dana.

"Mengapa si A lulus, mengapa si B nggak lulus. Dari skor ujian mandiri harus dibuka. Kemudian anggarannya harus dibuka kepada publik dan untuk apa anggaran itu supaya tidak ada jalur belakang. Ini saya menduga kan jalur belakang. Suap. Sama kayak bangku sekolah diperjualbelikan,” ujar Cecep.

Dari kasus OTT Rektor Unila ini, Cecep mengingatkan agar seluruh perguruan tinggi fokus pada cita-cita pendidikan. Bukan malah menjadikan pendidikan sebagai lahan bisnis.

"Jadi pembangunan atau pembiayaan perguran tinggi negeri jangan sekali sekali mengandalkan uang mahasiswa sebagai masukan utama. Kalau sekarang mahasiswa atau jalur mandiri diperbanyak untuk mengambil uang dari mahasiswa itu sama seperti berburu di kebun binatang. Dia nggak usah terlalu pintar juga bisa, naikan saja SPP nya, banyakin mahasiswa, duit banyak. Itu yang saya maksud berburu di kebun binatang,” ucap Cecep.

"Yang dibutuhkan perguruan tinggi, kalau kurang anggaran, ya harus inovatif. Menjual keunggulan. Hasil-hasil riset yang jadi hak paten. Inovasi. Itu yang dijual kepada publik, mungkin ke industri atau ke mana. Jangan mengandalkan dari hasil uang mahasiswa," tutup dia. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya