Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

BNPB: 320 Rumah Warga Musi Banyuasin Terendam Banjir

Atalya Puspa
15/6/2022 12:34
BNPB: 320 Rumah Warga Musi Banyuasin Terendam Banjir
Ketinggian air di permukiman warga sekitar 30 sentimeter hingga Rabu (15/6/2022)(Dok. BNPB)

BANJIR melanda wilayah pemukiman warga di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, pada Selasa (14/6). Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya sungai Sake sekitar pukul 07.20 WIB yang melanda Desa Rantau Sialang di Kecamatan Sungai Keruh.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, berdasarkan laporan sementara tercatat, sedikitnya 302 rumah warga terdampak dengan ketinggian air antara 30 - 50 sentimeter.

"Para warga memilih bertahan dan tidak mengungsi. Sarana dan prasana pendukung seperti komunikasi dan penerangan dilaporkan juga tidak ikut terdampak," kata Abdul dalam keterangan resmi, Rabu (15/6).

Baca juga: Semakin Banyak Orang Menghindari Berita Penting

Ia menyatakan, BPBD Kabupaten Musi Banyuasin melakukan percepatan penanganan darurat di antaranya berkoordinasi dengan lintas intansi terkait guna melakukan pendataan, pemantauan di lokasi dan evakuasi apabila dibutuhkan.

Kondisi hari ini (15/6) dilaporkan ketinggian banjir masih menggenangi akses jalan sekitar 50 sentimeter. Sedangkan untuk ketinggian air di permukiman warga sekitar 30 sentimeter.

"Perkembangan kondisi ini akan terus dilakukan pemantauan secara berkala dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat," imbuh dia.

Abdul menyatakan, BPBD Kabupaten Musi Banyuasin mengimbau warga untuk selalu waspada potensi peningkatan debit air sungai. Terlebih prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Musi Banyuasin untuk hari ini (15/6) berpotensi hujan ringan pada sore dan malam hari.

Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, Abdul juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.

"Salah satunya dengan melakukan pembersihan saluran drainase secara berkala untuk memastikan debit air dapat tertampung, khususnya jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan duras panjang atau lebih dari satu jam," pungkas dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik