Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) telah meluncurkan berbagai terobosan dan inovasi baru di dunia pendidikan Tanah Air. Sejumlah langkah strategis yang sudah dan sedang dijalankan merupakan bagian dari upaya untuk memajukan pendidikan Indonesia yang berstandar global dan berkarakter Pancasila.
Dirjen PAUD Dikdasmen Jumeri mengatakan bahwa untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait Pancasila, maka harus dibenahi dari sisi filosofi pendidikan. Pancasila bukan sekadar hafalan 5 sila, tetapi lebih pada implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kami membenahi dari sisi filosofi dengan profil pelajar Pancasila, perbaikan pembelajaran, asesmen nasional (AN), rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data untuk menjawab permasalahan/ potret pendidikan yang ada pada rapor pendidikan," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (2/6).
Baca juga: Naik 9,68%, Pagu Indikatif Kemendikbud-Ristek 2023 Capai Rp80,157 Triliun
Menurutnya, sejumlah program tersebut bertujuan untuk memperkuat karakter kebangsaan pada generasi muda. Sadar atau pun tidak, perubahan zaman yang begitu cepat telah mengikis nilai-nilai kebangsaan yang selama hidup. Sehingga, tidak heran bila banyak generasi muda kemudian menjadi kurang memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sesungguhnya sangat mudah bila hanya untuk dihafalkan. Namun untuk bisa mengimplementasikannya butuh pemahaman yang mendalam.
"Ada perubahan pola belajar, dari menghafal ke pemahaman dan pendalaman. Untuk hafalan bisa cari sumber instant sehingga anak-anak tidak perlu menghafal seperti jaman kita. Kalau ukurannya hafal kurang tepat lagi, harusnya ngerti dan terapkan," kata Jumeri.
Dia pun berharap agar nilai-nilai Pancasila terus dijunjung tinggi di bumi Nusantara. Semua pihak, bukan hanya pemerintah, memiliki peran dan tanggung jawab untuk terus membumikan Pancasila. (H-3)
Tujuan kerja sama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman tentang ideologi Pancasila di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa yang berkuliah di UPI Kampus Cibiru.
Untuk Kota Bandung yang masyarakatnya heterogon baik suku, agama, ras, sehingga Pancasila sebagai konsensus bernegara dapat menjadi pemersatu
Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari kakek dari garis keturunan ayahnya yang lahir di Pare, Indonesia, 20 Maret 1940 silam.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan momen lebaran dan mudik harus menjadi salah satu momentum untuk mneingkatkan rasa persatuan dan persaidaraan antar anak bangsa.
Pancasila dapat menjadi basis normatif dan identitas kolektif dalam membangun Indonesia sebagai sebuah tatanan politis yang demokratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved