Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Meresapi Al-falah pada Ayat Alquran

Ardi Teristi
08/6/2016 07:30
Meresapi Al-falah pada Ayat Alquran
(ANTARA/Muhammad Adimaja)

Umat muslim dianjurkan meresapi makna al-falah dalam Surah Al-Baqarah 1-5 dan Surah Al-Luqman 1-5 agar tidak hanya menjadi penonton dalam kehidupan ekonomi nasional.

UMAT Islam diingatkan agar dapat meresapi makna al-falah yang tertulis dalam beberapa surah di Alquran. Jika makna tersebut bisa diresapi dan diterapkan, kondisi umat Islam di Indonesia tidak akan tertinggal dan gagal di bidang ekonomi.

"Saat ini hanya beberapa muslim yang menguasai 90% ekonomi Indonesia. Padahal, kalau kita resapi, itu mengandung penyemangat agar kita bisa menggapai al-falah (berjaya, berhasil, menang, dan sukses)," ungkap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Salat Tarawih, di Masjid Syuhada, Kota Yogyakarta, Minggu (5/6) malam.

Untuk itu, jelas Amien, agar umat muslim tidak hanya menjadi

penonton dalam kehidupan ekonomi nasional, dianjurkan membaca dan meresapi lagi makna al-falah yang terdapat pada Surah Al-Baqarah 1-5 dan Surah Al-Luqman 1-5.

"Itu penting agar kita paham yang terjadi saat ini dan kita tak menjadi bangsa yang sakit," ucapnya. Selain di bidang ekonomi, Amien menggarisbawahi umat Islam juga harus mewaspadai darurat pornografi, darurat narkoba, dan darurat minuman keras yang belakangan ini muncul dan menggerogoti masyarakat Indonesia.

Menurut Amien, darurat-darurat tersebut bukanlah sebuah kebetulan ataupun spontan, melainkan sudah terorganisasi dan didanai dengan baik (well-organized and well-funded).

"Umat Islam tidak boleh berleha-leha dengan yang terjadi saat ini lantaran ada pihak-pihak yang menunggu kita terkesima dan terlena," tuturnya.

Amien pun mengingatkan pada umat Islam untuk memegang kunci kesuksesan yang sederhana, yaitu berpegang erat pada kitab suci Alquran. "Jika makin dekat dengan yang ada dalam Alquran, kita semakin mendekati pula dengan kesuksesan," kata Amien.

Pada sisi lain, sepanjang Ramadan ini, Amien mengajak umat Islam untuk mempersiapkan mental dan kesehatan. Menurutnya, Ramadan menjadi sarana untuk menambah iman dan amal saleh.

Ia juga berharap perilaku menambah keimanan dan amal saleh tidak hanya dilakukan saat bulan puasa ini. Namun, pada bulan-bulan setelah Ramadan, umat Islam pun diminta dapat berperilaku seperti pada Ramadan.


Spirit perubahan

Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menyatakan semangat perubahan jiwa, pikiran, dan perilaku pada bulan suci Ramadan bakal berimplikasi pada keseluruhan hidup kaum muslimin. Di antaranya, mampu menciptakan insan berkualitas dan memiliki derajat ketakwaan yang tinggi.

"Spirit perubahan harus kita ciptakan sendiri. Kita harus optimistis karena di saat Ramadan semua orang selalu ingin berbuat baik," papar Haedar kepada Media Indonesia, Senin (6/6).

Lebih lanjut, terang dia, ada lima perilaku yang bisa membawa manusia berubah pada hal-hal yang dicita-citakan. Pertama, karakter kuat yang mengedepankan kebaikan dan meminimalkan keburukan.

Kedua, selalu bijak untuk diri sendiri dan orang lain. Ketiga, pikiran yang mencerahkan. Keempat, selalu ingin melakukan yang terbaik melalui kesungguhan hati hingga memberikan nilai lebih.

"Terakhir dan penting, hablumminallah selaras dengan hablumminannas. Hubungan vertikal kepada Tuhan jangan sampai mengesampingkan menolong sesama," pungkas Haedar. (Mut/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya