Ini 6 Indikator Penanganan Covid-19 Nasional Membaik

SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan penanganan covid-19 Indonesia semakin moncer. Hal itu terlihat dari enam indikator.

“Pertama, tren kasus positif mingguan nasional telah turun selama tujuh minggu berturut-turut pascapuncak gelombang ketiga,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa (12/4)

Meski begitu, masih ada sejumlah provinsi penyumbang kasus positif terbanyak dalam tujuh hari terakhir. Provinsi tersebut, yakni DKI Jakarta dengan 3.895 kasus, Jawa Barat 2.318 kasus, dan Banten 1.256 kasus.

“Kemudian Jawa Tengah 1.227 kasus, dan Jawa Timur 873 kasus,” papar Wiku.

Indikator kedua ialah kasus aktif nasional yang menurun signifikan dalam enam pekan terakhir. Persentase kasus aktif sebesar satu persen, atau jauh di bawah rata-rata dunia sebesar delapan persen.

Meski begitu, masih ada dua provinsi yang kasus aktif mingguannya meningkat. Provinsi itu, yakni Papua naik 84 kasus dan Papua Barat naik 15 kasus.

“Kasus aktif harus dijaga agar tetap rendah, dengan menghindari penambahan orang positif seminimal mungkin dan mencari obat untuk orang yang terinfeksi,” ujar Wiku.

Wiku menyebut indikator ketiga ialah kasus kematian menurun lima minggu berturut-turut. Lima provinsi dengan angka kematian terbanyak diminta segera meminimalkan korban jiwa.

“Yaitu Jawa Timur 81 kasus, Jawa Tengah 47 kasus, Jawa Barat 35 kasus, DKI Jakarta 30 kasus, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 27 kasus,” jelas dia.

Indikator selanjutnya, yakni tren pasien covid-19 yang sembuh meningkat. Bahkan, persentasenya lebih tinggi tujuh persen dari rata-rata dunia.

Sebanyak lima provinsi menjadi penyumbang kesembuhan terbanyak per Minggu, 10 April 2022. Rinciannya ialah Papua Barat 98,5 persen, DKI Jakarta 98,4 persen, Banten 98,3 persen, Maluku 98,2 persen, serta Sulawesi Selatan 98,1 persen.

Wiku menuturkan indikator kelima, yakni tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit covid-19 nasional turun 40 persen dari puncak gelombang ketiga. Sehingga BOR nasional saat ini empat persen.

Meski begitu, Wiku meminta lima provinsi yang BOR-nya di atas BOR nasional untuk memasifkan upaya penyembuhan. Provinsi tersebut ialah Nusa Tenggara Timur sebesar 8,8 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 8,29 persen, dan Sulawesi Tengah 7,87 persen.

“Selanjutnya Kalimantan Tengah 7,71 persen dan Kalimantan Utara 7,47 persen,” ucap dia.

Indikator terakhir ialah positivity rate covid-19 turun signifikan. Sayangnya, penurunan tersebut dibarengi penurunan jumlah tes covid-19.

“Pada Januari tahun lalu, positivity rate rendah terjadi saat cakupan tes melebihi 200 ribu orang per hari. Saat ini jumlah orang yang diperiksa hanya di bawah 100 ribu,” pungkasnya. (OL-8)