Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
MEMBANGUN bonding antara ibu dan anak ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Namun, ikatan emosi antara ibu dan anak tidak bisa muncul dengan sendirinya, tanpa ada pendekatan yang dilakukan.
Menurut seorang psikolog keluarga Ajeng Raviando bahwa, banyak ibu yang belum memahami cara dan upaya yang bisa dilakukan untuk membangun ikatan emosi dengan anak sejak dini. Hal ini dikarenakan ibu yang sudah lelah bekerja seharian, adanya kendala waktu dan kesempatan sehingga interaksi antara ibu dan anak menjadi minim.
“Ibu tidak memiliki keterampilan komunikasi yang memadai sehingga pembicaraan hanya dalam bentuk pertanyaan dan interogasi semata. Tapi ada berbagai cara menumbuhkan ikatan emosional antara ibu dan anak dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ajeng secara virtual, Sabtu (26/3).
Ajeng menjelaskan, misalnya dengan melakukan The Power of Touch & Hugs, yang mana kekuatan sentuhan dan pelukan telah terbukti ampuh dalam menjalin ikatan emosional antara ibu dengan anak. Kedua, The Power of Communication, mantra penting dalam membina ikatan emosional antara orang tua dan anak.
Baca juga: Ibu-Ibu Israel dan Palestina Berkumpul Hidupkan Perdamaian di Laut Mati
Ketiga, The Power of Playing Together, tidak ada yang menggembirakan selain bisa meluangkan waktu bermain bersama. Keempat, The Power of Habits & Daily Routine dengan membiasakan membuat suatu rutinitas harian dan kebiasaan positif.
“Ada banyak sekali aktivitas yang dapat meningkatkan bonding antara ibu dan anak; seperti bermain bersama (petak umpet, balok, boneka, dll), memasak, membaca buku cerita, membuat mainan baru DIY (do it yourself), bermusik, berolahraga, menyanyi, storytelling, dan lainnya,” jelas dia.
Untuk membantu mempererat bonding antara ibu dan anak Lotte Choco Pie mengadakan ‘yuk nari!’ Challenge terinspirasi dari iklan ‘Dancing Queen’ yang diadakan sejak awal 2022. Marketing Manager PT Lotte Indonesia Ingen Ate Malem Meliala mengatakan, melalui kegiatan Yuk Nari! Challenge ini, pihaknya ingin mengajak para ibu untuk tetap berusaha membangun bonding dengan anak-anaknya meskipun lelah setelah sibuk bekerja seharian, sekaligus membuat ibu lebih bersemangat dalam beraktivitas.
“Selain itu, kami ingin menyampaikan tagline LOTTE Choco Pie terbaru yakni ‘Manisnya, Ungkapkan Cinta Penuh Makna’,di mana cinta dapat diekspresikan dalam berbagai cara seru, termasuk salah satunya melalui menari bersama, dan LOTTE Choco Pie sebagai sahabat terbaik bagi Ibu dan anak untuk mengungkapkan cintanya,” ujar Ingen.
Berbagai hadiah juga telah disediakan oleh Lotte Choco Pie seperti Smart TV, Bluetooth Speaker, Kids Smart Watch, dan juga voucher belanja. (R-3)
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved