Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Presiden: Vaksinasi di Papua Difokuskan untuk Daerah Interaksi Tinggi

Indriyani Astuti
18/2/2022 15:12
Presiden: Vaksinasi di Papua Difokuskan untuk Daerah Interaksi Tinggi
Ilustrasi vaksinasi di Papua(ANTARA FOTO/Indrayadi TH )

PRESIDEN Joko Widodo memahami kondisi geografis di Papua menjadi kendala percepatan vaksinasi Covid-19. Karena itu, ia meminta pemberian vaksinasi di Provinsi Papua difokuskan pada daerah-daerah dengan interaksi masyarakat tinggi. Hal itu ia sampaikan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal secara virtual di 17 provinsi dari Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/2).

"Saya sangat memahami geografis yang medannya sangat berat terutama di pegunungan, saya titip untuk kabupaten/kota yang interaksinya tinggi, itu lebih difokuskan di sana saja didorong agar percepatan vaksinasinya ditingkatkan," ujar presiden.

Baca juga: Kepala Badan Bahasa: Globalisasi Berdampak pada Monolingualisme

Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri melaporkan pada presiden bahwa tujuh kabupaten di Provinsi Papua telah mencapai 70% suntikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin dosis kedua, cakupan rata-rata baru 53%. Ia menuturukan ada 22 kabupaten yang sangat jauh dan sulit dijangkau. Sehingga pemerintah provinsi Papua membaginya dalam klaster untuk program vaksinasi. 

Klaster pertama, ujar Mathius, adalah klaster pekan olahraga nasional (PON) yakni Kota Jayapura dan Merauke yang vaksinasinya cukup baik. Sementara, klaster kedua yakni daerah transit seperti kabupaten Nabire, Wamena, Biak, Serui. Vaksinasi di daerah - daerah transit, ujarnya, ditargetkan bisa mencapai 55% pada akhir Maret 2022. Terakhir, daerah yang berada di klaster pegunungan, lembah dan pesisir dengan cakupan vaksinasi baru 2%. 

"Yang masih sangat lambat. Sasaran target vaksin masih menggunakan data kalau dibilang fiktif karena untuk penggunaan politik," ujar Kapolda.

Karena itu, ia menjelaskan untuk masyarakat di kabupaten atau kota klaster transit, apabila ingin pergi ke daerah diwajibkan sudah mendapatkan vaksinasi. Kendala geografis serupa dialami oleh Provinsi Maluku. Presiden Jokowi memaklumi kesulitan yang dihadapi daerah kepulauan seperti Maluku untuk menjangkau masyarakat agar mendapatkan vaksinasi. 

"Catatan saya, di Maluku vaksinasi dosis pertama 69% dan dosis kedua 39%. Didorong agar dosis kedua mendekati dosis pertama. Mondisi geografis berpulau-pulau di Maluku tidak mudah, saya menghargai capaian 69% agar dipercepat lagi," tukas Jokowi. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya