Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PELAKSANA tugas Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti-Ristek) Kemendikbud-Ristek Nizam mengungkapkan anggaran riset di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan laporan Bank Dunia tahun 2019, anggaran riset di Tanah Air hanya mencapai angka 0,08% dari GDP.
"Kalau kita lihat laporan Bank Dunia 2019 itu anggaran penelitian di Indonesia masih sangat rendah 0,08% dari GDP," ujarnya dalam RDP bersama Panja Komisi X DPR RI, Kamis (10/2).
Nizam menerangkan angka tersebut sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Indonesia berada di bawah Kamboja dengan 0,12% dari GDP, Filipina 0,14%, Vietnam 0,44% dan Thailand 0,62%. Bahkan Malaysia mencapai 1,30% dan Singapura 2,18%.
"Ini sangat-sangat rendah di bawah Kamboja, Filipina, Vietnam dan lainnya," imbuhnya.
Baca juga: Raih WIA 2021, Peneliti BRIN Perkuat Riset Ilmiah Berstandar Global
Lebih lanjut, anggaran riset yang sudah sangat kecil tersebut, kata Nizam, ternyata masih didominasi anggaran pemerintah. Artinya keterlibatan swasta memang sangat rendah dengan hanya 26% dari 0,08% anggaran riset tersebut.
"Yang dari swasta kecil sekali, industri itu spending inovation hanya 26% dari yang sangat kecil tadi. Kebalikan dengan Thailand itu 73% pendanaan riset itu oleh swasta, privat sektor," jelasnya.
Oleh karena itu, melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kemendikbud-Ristek ingin mendorong dan mengakselerasi pendanaan riset. Lewat program Macthing Fund dan platform Kedaireka, kolaborasi dengan swasta bisa terwujud.
Tercatat, pendanaan Matching Fund sudah terealisasi Rp230.072.655 dengan kontrak dana dari industri mencapai Rp296.168.963. Angka tersebut merupakan sebuah peningkatan yang bisa mendukung riset dan inovasi di Perguruan Tinggi.
"Ini kita gunakan sekaligus pendanaan untuk program-program MBKM di Perguruan Tinggi dengan momobilisasi pendanaan dari mitra, baik industri, NGO, Pemda dan sebagainya. Dengan demikian maka dana untuk riset dan inovasi di Perguruan Tinggi itu menjadi 2 kali lipat. Jadi dengan bgitu kita meningkatkan pendanaan inovasi kita," tukasnya.(OL-5)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
Indonesia negara endemik dengue dengan kasus dengue tertinggi di Asia. Kematian yang diakibatkan DBD pada 2025 sebanyak 250 kasus yang terjadi di 123 kabupaten/kota di 24 provinsi.
EYAA mempertemukan organisasi masyarakat sipil dan social enterprise dari berbagai negara ASEAN dengan relawan muda ASEAN untuk merancang dan menjalankan program sosial.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
PARA pemimpin negara-negara anggota ASEAN menilai gencatan senjata sebagai langkah awal menuju penghentian kekerasan dan menciptakan keamanan yang berkelanjutan di Myanmar.
Lebih lagi, negara tetangga Indonesia di sebelah timur itu bisa mendorong pengaruh ASEAN di kancah dunia internasional.
Presiden Prabowo menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045: Masa Depan Kita yang Bersama (Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2045: Our Shared Future).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved