Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Libatkan Warga LKS SMK Hemat 70%

Puput Mutiara
24/5/2016 06:10
Libatkan Warga LKS SMK Hemat 70%
(ANTARA)

LOMBA Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) 2016 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusung konsep berbeda.

Kali ini para peserta dan pendamping tidak tinggal di hotel, tapi di rumah warga.

Menurut Direktur Pembinaan SMK Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud M Mustaghfirin Amin, penerapan konsep yang diperkenalkan dengan istilah Keluarga Sebangsa itu dapat menghemat biaya perjalanan dinas hingga 70%.

"Kalau standar di hotel Rp700 ribu, mereka menginap di rumah warga itu hanya 30%-nya. Sisanya diubah untuk alat. Jadi, bisa dioptimalkan," ujarnya seusai mengunjungi lokasi Keluarga Sebangsa di Jl Selat Sunda 3, Kelurahan Lesan Puro, Malang, Jawa Timur, Minggu (22/5) malam.

Penghematan dana LKS SMK sebesar 70% dari biaya perjalanan itu, ungkap Mustaghfirin, akan dialokasikan untuk pembangunan ruang kelas baru di 400 sekolah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Estimasinya, satu sekolah akan dibangun dua ruang kelas dengan kebutuhan dana sekitar Rp400 juta-Rp600 juta.

Hal itu sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi biaya perjalanan dinas dan memaksimalkan alokasi dana infrastruktur (sarana prasarana).

Upaya itu juga diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Air.

"Ini baru pertama kita terapkan. Nantinya bukan cuma untuk kegiatan LKS, melainkan juga program yang lain," ucapnya.

Mendikbud Anies Baswedan saat pembukaan LKS SMK di Universitas Negeri Malang, kemarin, berjanji akan melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan nasional, khususnya pendidikan.

"Tinggal bersama itu tidak hanya untuk saling berbagi cerita, tapi membagi inspirasi bagi keluarga-keluarga tempat tinggal peserta," lanjutnya.

Penyelenggaraan LKS SMK dan pameran hasil karya siswa unggulan yang dilakukan mulai 23 sampai 28 Mei 2016 itu merupakan hasil kerja sama Kemendikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Sebanyak 83 SMK se-Malang Raya disertakan sebagai penanggung jawab penyediaan bahan dan alat lomba.


Tingkatkan kompetensi

Ajang perlombaan tahunan yang meliputi 52 bidang lomba dan 2 bidang ekshibisi itu bertujuan menyiapkan siswa SMK dalam bermasyarakat.

Selain itu, lomba tersebut juga bertujuan agar siswa SMK kelak menjadi tenaga kerja yang kompeten, berkarakter, mandiri, bertanggung jawab, kreatif, inovatif, dan berjiwa usaha.

Lebih dari itu, ungkap Anies, peraih juara LKS SMK tahun ini akan diusulkan untuk mengikuti seleksi menjadi wakil/duta sebagai calon peserta WSC 2017 di Abu Dhabi.

Dengan demikian, materi lomba tidak hanya mengacu ke standar industri, tetapi juga kompetensi yang ada dalam Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dan WSC.

Di samping itu, sekolah juga harus mempromosikan keterampilan siswa SMK kepada dunia industri sebagai calon pengguna tenaga kerja serta memotivasi siswa untuk berkompetisi secara positif serta menumbuhkan kecintaan pada keahlian.

"Ruang berkarya kita itu se-Indonesia. Siswa SMK harus dilatih untuk memiliki karya dan kompetensi yang bisa menjawab kebutuhan di masa depan," pungkas Mendikbud. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya