Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Meramu Kopi dan Jamu Jadi Selera Kaum Muda

Atalya Puspa
26/1/2022 12:08
Meramu Kopi dan Jamu Jadi Selera Kaum Muda
Barista William Edison menunjukkan racikan kopi kepada peserta dalam rangkaian Festival PeSoNa Kopi Argoforestry 2022 di Manggala Wanabati.(MI/RAMDANI)

MINUMAN kopi dan jamu tidak lagi dianggap kuno atau minumannya para generasi tua. Di tangan pengusaha yang kreatif ditambah lagi dengan strategi bisnis yang dikemas apik, kopi dan jamu kini menjadi minuman kekinian yang digandrungi kaum muda.

“Jadi kenapa saya milih jamu? Karena kita tinggal di Indonesia dan punya banyak berkat dari Tuhan. Kalau olah dengan cara kuno kan rasanya gak enak. Namun, saya merasa banyak yang bisa kita perkenalkan kembali,” kata CEO Suwe Ora Jamu Nova Dewi, dalam acara Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Stories Media Indonesia bertajuk Memulai Startup Berbasis Kopi dan Ramuan Alam, kemarin.

Pada acara yang digelar di Festival PeSoNa Kopi Agroforestry 2022, di Gedung KLHK Manggala Wanabakti, Jakarta itu, Nova mengungkapkan, Indonesia memiliki 7.000 jenis tanaman yang berpotensi dijadikan minuman herbal buat kesehatan.

Namun demikian, saat ini baru 1.500 jenis tanaman yang diulik dan kemudian dikonsumsi masyarakat.

“Agar digemari masyarakat masa kini, saya mengemas Suwe Ora Jamu dengan cita rasa modern dan kemasannya pun cantik. Karenanya, saat ini pasar jamu tidak hanya menyentuh kalangan orang tua, tetapi juga digemari banyak anak muda,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nova mengakui, dalam menjalani bisnisnya, tidaklah mudah. Terlebih lagi pada 2013, saat dirinya memulai membuka kedai jamu, minuman jamu belum populer di kalangan masyarakat luas khususnya anak muda.

“Saya masih percaya bahwa kerja keras, berdoa, namun hasilnya ya kita kembalikan pada alam. Bersyukur banyak support dari komunitas yang menjadikan Suwe Ora Jamu seperti sekarang,” tambahnya.

Hal senada juga dilakoni Founder Siki Coffee Asep Tarhono. Ia menyatakan, dengan memopulerkan kopi, dirinya memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani kopi lokal yang selama ini belum banyak dilirik masyarakat.

“Kita memiliki kualitas kopi luar biasa bagus. Untuk mendapatkan SNI saja, gak butuh waktu lama. Gampang banget. Dari situ saya yakin terhadap kualitas kopi kita,” ucapnya.

Fokus dan konsisten Lebih lanjut, Asep yang menggeluti bisnis kopi sejak 1984 itu mengungkapkan, dalam menjalankan bisnisnya ada empat hal yang dipegang teguh, yakni eksis, fokus, konsisten, komitmen dan continue.

“Dalam bisnis kita harus pegang empat hal itu dalam segala situasi. Karena bisnis untuk jangka panjang. Beda dengan jualan yang hanya untuk jangka pendek,” ungkapnya.

Pada acara yang sama, CEO Maka Group dan Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo menambahkan, untuk mempertahankan bisnisnya, dirinya selalu berupaya mempelajari keinginan pasar. Ia mengakui, menciptakan market dalam satu bisnis bukanlah hal mudah.

Karenanya, investigasi secara menyeluruh tentang produk yang akan dipasarkan menjadi penting. Selain itu, meningkatkan brand awareness juga harus terus digencarkan.

“Saya selalu buka kesempatan sebesar-besarnya untuk meningkatkan produksi. Sekarang lagi naik ada permintaan susu nonsapi, dan kita hadirkan di produk kita. Semua akan selalu berkembang,” pungkas dia. (X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya