Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Kak Seto: Waspadai Hoaks Bahaya BPA

Mediaindonesia.com
30/12/2021 08:00
Kak Seto: Waspadai Hoaks Bahaya BPA
Atas permintaan Badan POM, Kemenkominfo telah menetapkan isu BPA sebagai disinformasi atau hoaks.   (DOK Kemenkominfo.)

MELIHAT isu Bisfenol A (BPA) yang sudah meresahkan masyarakat, Psikolog Anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si, atau Kak Seto meminta Badan POM dan Kemenkes membuat klarifikasi yang benar mengenai isu ini. Dia mengkhawatirkan banyak orangtua terpapar hoaks yang berkembang terkait isu BPA. 

"Isu hoaks bahaya BPA di galon guna ulang harus betul-betul mendapat klarifikasi pihak yang berwewenang seperti dari BPOM atau Kemenkes. Mohon segera diklarifikasi sehingga berbagai kesalahpahaman masyarakat tidak semakin berkembang," kata Kak Seto dalam keterangan resmi, Kamis (30/12). 

Dia pun menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun orangtua dari anak penderita autis yang melapor ke LPAI hanya karena penggunaan air minum galon guna ulang. "Sampai saat ini LPAI belum pernah mendengar laporan ada anak yang menderita autis karena terlalu banyak minum air galon," ujarnya.

Seperti diketahui, isu BPA saat ini menjadi topik hangat di masyarakat. Terkesan isu ini sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan produk-produk tertentu yang menjadi pesaing. Padahal, atas permintaan Badan POM, Kemenkominfo telah menetapkan isu BPA sebagai disinformasi atau hoaks.   

Sebelumnya, Badan POM mengeluarkan rilis terbarunya pada Selasa 29 Juni 2021 sebagai rilis keduanya terkait isu BPA. Dalam rilisnya, Badan POM dengan tegas menyampaikan bahwa  hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap kemasan galon air minum dalam kemasan (AMDK) jenis polikarbonat (PC) atau galon guna ulang yang dilakukan pada 2021 menunjukkan migrasi BPA dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj. Nilai ini jauh di bawah batas maksimal migrasi yang ditetapkan BPOM sebesar 0,6 bpj. 

Penjelasan BPOM tentang kandungan BPA pada kemasan galon AMDK yang digunakan secara berulang ini dirilis Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan di laman resmi BPOM untuk mengklarifikasi berita-berita yang tidak benar soal BPA pada kemasan galon AMDK akhir-akhir ini. Hal itu dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa AMDK galon guna ulang yang beredar hingga kini aman untuk dikonsumsi.

Ditambahkan, BPOM secara rutin melakukan pengawasan pramarket dan post-market terhadap AMDK dan berbagai jenis kemasannya. Pengawasan yang dilakukan meliputi penilaian terhadap sarana produksi, evaluasi terhadap produk, label dan kemasan, konsistensi penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), sampling, serta pengujian laboratorium.

BPOM juga melakukan pengujian cemaran BPA dalam produk AMDK. Hasil uji laboratorium (dengan batas deteksi pengujian sebesar 0,01 bpj) menunjukkan cemaran BPA dalam AMDK tidak terdeteksi. Berdasarkan hasil pengujian, baik migrasi maupun cemaran BPA dalam AMDK serta kajian dari pakar, dapat disimpulkan bahwa penggunaan plastik jenis PC sebagai kemasan galon AMDK masih aman digunakan oleh masyarakat.

Disampaikan, BPOM terus melakukan reviu standar dan peraturan yang telah ditetapkan bersama dengan pakar di bidang keamanan air dan kementerian/lembaga terkait, termasuk standar kemasan AMDK dan label galon. Reviu dilakukan berdasarkan kajian ilmiah terkini dan perkembangan kondisi di Indonesia sebagai bentuk evaluasi terhadap implementasi dan efektivitas penerapan standard dan peraturan yang telah ditetapkan. BPOM menegaskan kemasan pangan yang tidak memenuhi syarat dapat memengaruhi keamanan pangan. Untuk itu, pemerintah mewajibkan industri kemasan menerapkan peraturan terkait Logo Tara Pangan dan Kode Daur Ulang yang ditetapkan dan diawasi oleh Kementerian Perindustrian. 

Karena itu, BPOM meminta masyarakat tetap tenang dengan pemberitaan di media terkait keamanan kemasan galon AMDK berbahan PC. Soalnya, hasil pengujian terhadap BPA dari penggunaan plastik jenis PC sebagai kemasan galon masih dinyatakan aman. Masyarakat juga diimbau menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar. "Selalu lakukan Cek KLIK (cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan," ujar BPOM. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya