Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

47 Perusahaan Raih PROPER Emas Tahun 2021

Atalya Puspa
28/12/2021 22:42
 47 Perusahaan Raih PROPER Emas Tahun 2021
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin(SETWAPRES)

WAKIL Presiden KH Ma’ruf Amin menyerahkan secara langsung penghargaan Anugerah Lingkungan Program Kinerja Penilaian Peringkat Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Tahun 2021 kepada 47 perusahaan peringkat PROPER EMAS hari ini di Istana Wakil Presiden RI Jakarta, Selasa (28/12).

Dalam sambutannya Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin memuji anugerah PROPER yang selama 26 tahun ini telah menjadi wadah bagi dunia usaha melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

“PROPER telah bertransformasi dari kriteria sederhana, yaitu penilaian pengendalian pencemaran air, kemudian berkembang menjadi kriteria yang mengusung perbaikan berkelanjutan, hingga sekarang mencakup kriteria daya tanggap kebencanaan," kata Ma'ruf dalam keterangan resmi, Selasa (28/12).

Ma'ruf menyatakan, berbagai kriteria tersebut diharapkan menjadi indikator bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan yang berkelanjutan bukan hanya terfokus pada pencapaian profit, namun dunia usaha harus memperhatikan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik, non fisik, maupun lingkungan sosial.

Pada Anugerah PROPER tahun 2021 ini, berdasarkan evaluasi Tim Teknis dan pertimbangan Dewan Pertimbangan PROPER, ditetapkan peraih peringkat EMAS sebanyak 47 perusahaan, HIJAU 186 perusahaan, BIRU 1.670 perusahaan, MERAH 645 perusahaan, HITAM 0 perusahaan, dan 45 perusahaan tidak masuk peringkat karena tidak beroperasi/sedang dalam penegakan hukum/ditangguhkan.

“Presentase ketaatan PROPER mencapai 75% dan berhasil melahirkan 697 inovasi, dengan inovasi terbanyak dibidang efisiensi energi. Saya berharap prestasi ini terus dijaga dan ditingkatkan,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres Ma’ruf Amin pun memuji aspek Life Cycle Assesment (LCA), Eco-inovasi, dan Inovasi Sosial yang menjadi aspek baru dalam penilaian PROPER. Ia pun memuji penyelenggaraan PROPER kali ini mencatatkan capaian penghematan biaya hingga Rp102,49 triliun, melalui upaya efisiensi air dan energi, penurunan emisi dan beban pencemaran, serta reduksi limbah, baik B3 maupun non-B3.

Khusus pada aspek inovasi sosial dengan membangun kapasitas masyarakat dalam orientasi pemberdayaan masyarakat untuk menjadi masyarakat yang produktif, Wapres bangga PROPER berhasil menginisiasi dana bergulir dengan nilai mencapai Rp2,6 triliun.

“Saya berharap upaya pemberdayaan masyarakat ini menjadi program yang berkelanjutan, dan jumlah dana yang digulirkan semakin meningkat, sehingga masyarakat sekitar perusahaan semakin berdaya, karena program yang digulirkan tidak hanya memberikan ikan (karikatif), tetapi program yang memberikan pancingnya,” tutur Ma’ruf Amin.

Ia juga menyambut baik kriteria sensitivitas dan daya tanggap terhadap kebencanaan sebagai respons terhadap pandemi covid-19 yang menjadi kriteria baru di aspek pemberdayaan masyarakat yang ditambahkan sejak tahun 2020 lalu.

Kriteria ini disebutnya sangat humanis karena meminta komitmen dari pimpinan perusahaan agar memberikan perlindungan kepada karyawannya, untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja, dan meningkatkan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemulihan akibat dampak pandemi.

“Saya mengapresiasi program tanggap terhadap kebencanaan ini, karena telah mampu mendorong partisipasi nyata perusahaan dalam melawan Covid-19, melalui program vaksinasi yang jumlahnya mencapai lebih dari 230 ribu orang penerima vaksin dosis pertama, dan hampir 167 ribu orang penerima vaksin dosis kedua,” ucapnya.

Kemudian terkait Presidensi Indonesia di G20 Wapres Ma’ruf Amin berpesan kepada dunia usaha untuk berpartisipasi dalam mensukseskan upaya serius Indonesia dalam pengendalikan perubahan iklim yang salah satunya diwujudkan dengan target Indonesia FOLU (Forestry and Other Land Use) Net Sink 2030 dan target Indonesia mencapai Net-Zero Emission pada tahun 2060.

“Saya mengharapkan peran aktif kalangan dunia usaha dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan,” imbuhnya.

Baca jugaKelola Lingkungan dengan Baik, PJB Raih 3 Proper Emas

Sejalan dengan hal tersebut Menteri LHK Siti Nurbaya berterima kasih atas dukungan Presiden, Wakil Presiden, para Menko dan Menteri dan Pimpinan K/L untuk lingkungan, serta semua pihak termasuk Dewan Pertimbangan PROPER, Dunia Usaha, Aktivis, Jurnalis, Komunitas, serta Masyarakat luas, yang telah memberikan dukungan tak terhingga untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan Indonesia yang semakin baik.

Ia menuturkan jika Pemerintah dalam hal ini KLHK sebagai fasilitator pelaksana bersama Dewan Pertimbangan PROPER, sedang dan akan terus menerus mengembangkan upaya peningkatan kinerja perusahaan dalam kontribusi terhadap kualitas lingkungan yang semakin baik.

Teknik, metode, orientasi dan segala upaya terus dieksplorasi oleh Dewan Pertimbangan PROPER dengan scientific based dan evidence based untuk kinerja lingkungan, jadi secara teoritik dan empirik.

“Tentunya semua atas tujuan sebaik-baiknya pemerintah bisa mendorong upaya pengendalian lingkungan dan keseimbangan dalam upaya ekonomi dan investasi dengan keseimbangan lingkungan, sebagaimana terus dipesankan oleh Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden kepada semua Menteri Kabinet pada setiap kesempatan, yaitu harus ada keseimbangan antara ekonomi/investasi dan lingkungan,” ujar Siti.

PROPER Tahun 2021 mencapai kinerjanya, yaitu efisiensi air sebesar 215.089.580 m3, efisiensi energi sebesar 392.764.490 GJ, 3R Limbah B3 sebesar sebesar 21.543.438 ton, 3R Limbah Non B3 sebanyak 6.593.294 ton.

Dari segi penurunan emisi konvensional tercapai sebesar 5.014.647 ton, dengan penurunan beban pencemaran sebesar 28.672.842 ton, serta penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 92.883.439 ton CO2e.

Selain itu, PROPER Tahun 2021 juga menghasilkan jumlah inovasi dalam pengelolaan lingkungan diantaranya, yaitu 117 inovasi dalam bidang keanekaragaman hayati, 129 efisiensi energi, serta 103 penurunan emisi.

Eco Inovasi pada tahun ini tercatat 697 inovasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Hasil inovasi ini mampu menghemat anggaran sebesar Rp. 102,49. triliun. 

Harus diakui bahwa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap aktifitas ekonomi dan produksi. Hal ini terlihat dari upaya efisiensi energi mengalami penurunan dari 430,24 juta GJ pada tahun 2020 menjadi 392,76 juta GJ pada tahun 2021. 

Namun, upaya pengurangan, pemanfaatan kembali dan daur ulang Limbah B3 dan non B3 mengalami kenaikan 31% dari 16,4 juta ton menjadi 21,54 juta ton dan 5,03 juta ton menjadi 6,59 juta ton.

Dari evaluasi Inovasi Sosial terdapat 103 inovasi sosial yang bervariasi dari pemberdayaan perempuan melalui digital marketing, penerapan ilmu pengetahuan untuk budi daya rumput odot untuk pengolahan dan pengawetan pakan ternak, pelayanan air bersih untuk masyarakat adat, pengembangan obat obatan herbal sampai memitigasi bencana Karhutla dengan mengkobalorasikan fungsi embung sebagai sumber air dalam upaya penangan kebakaran lahan.

Peserta PROPER Tahun 2020-2021 adalah 2.593 perusahaan yang terdiri dari 299 jenis industri, meningkat 555 perusahaan dari tahun 2020. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya