Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INDONESIA menempati peringkat kelima negara dengan start-up terbanyak di dunia. Demikian menurut data Start-up Ranking 2021. Di Asia Tenggara, Indonesia juga dinilai memiliki ekosistem bisnis rintisan alias start-up teknologi paling bernilai.
Antusiasme mendirikan start-up sangat terlihat di kalangan anak-anak muda Indonesia, terutama mahasiswa. Pada berbagai ajang pembinaan, kompetisi ide bisnis, maupun penghargaan bagi start-up yang baru didirikan selalu ramai diminati peserta. Momentum ini mendasari Masyarakat Industri Kreatif TIK/Digital Indonesia (MIKTI) merancang program bernama Start-up Merdeka yang sudah berjalan selama satu semester. Program ini sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sebanyak 130 mahasiswa dari 28 universitas mengikuti program studi independen bersertifikat Start-up Merdeka batch pertama. Mereka memiliki 36 ide bisnis yang dibawa ke dalam program yang dirancang untuk memandu mahasiswa membentuk pola pikir serta mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan sebagai founder start-up ini. Selama 15 pekan dan dibimbing oleh para mentor, mahasiswa mempraktIkkan secara langsung berbagai metode dalam pengembangan ide produk berbasis teknologi, mulai dari dari tahap identifikasi permasalahan, rumusan ide solusi, validasi target pasar, dan pengembangan prototipe produk versi awal.
Sebagai penutup program batch pertama tersebut, diselenggarakan Demo Day secara daring, Selasa (21/12). Sebanyak 13 rencana pendirian start-up dipresentasikan oleh para mahasiswa kepada pengelola inkubator, akselerator, investor, serta mitra strategis lain. "Kami melihat tingginya minat kalangan mahasiswa untuk mendirikan start-up perlu difasilitasi dengan baik. Inilah yang mendorong MIKTI menggulirkan Startup Merdeka batch pertama. MIKTI berharap melalui program tersebut akan lebih banyak start-up founder lahir dari kalangan mahasiswa yang andal dalam menghadirkan solusi teknologi dan berdampak luas bagi masyarakat," jelas Andy Zaky, Ketua Umum MIKTI pada sambutannya di acara Demo Day Start-up Merdeka.
Dalam rangkaian Demo Day Program Start-up Merdeka, MIKTI juga meluncurkan buku referensi untuk para penggiat start-up yaitu berjudul Start-up Tools. Buku ini merangkum berbagai jenis perangkat atau kerangka kerja yang dapat dijadikan rujukan oleh praktisi, baik yang bergerak di bisnis start-up maupun di bisnis lain secara umum, serta program inkubasi start-up dan pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi. Kerangka kerja tersebut dikelompokkan ke dalam tahapan start-up antara lain problem solution fit, product launch fit, product market fit, hingga business model fit.
"Banyaknya antusiasme masyarakat untuk mendirikan start-up memerlukan referensi yang bisa dijadikan panduan. Referensi yang berkualitas sekaligus mudah diaplikasikan dalam konteks Indonesia. Referensi ini bisa digunakan oleh mereka yang memang akan atau sedang menjalankan bisnis start-up maupun akademisi dalam membimbing para mahasiswa dalam mewujudkan ide start-up," tambah Andy Zaky.
Inisiatif MIKTI dalam menerbitkan buku Start-up Tools diapresiasi oleh Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Mira, semakin meningkatnya antusiasme mahasiswa terhadap dunia start-up membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk membimbing mereka dalam perjalanan mewujudkan ide-idenya. Referensi yang berkualitas tentang cara membangun start-up juga sangat dibutuhkan. Dengan demikian akan melahirkan talenta-talenta digital yang kompeten untuk mengembangkan ekosistem bisnis berbasis teknologi di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup, Pengertian, dan Tujuan
"Dengan mengenali berbagai macam tools yang dapat digunakan pada setiap fase perkembangan, diharapkan dapat membantu pelaku bisnis agar tidak tersesat dalam membangun start-up. Selain itu, perjalanan mendirikan start-up akan berlangsung lebih efektif, efisien, berdaya tahan, serta berkelanjutan," tambah Dina Dellyana, Koordinator tim penulis buku Start-up Tools. (RO/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved