Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PENULIS Nadhifa Allya Tsana, atau yang lebih dikenal dengan nama pena Rintik Sedu, mengatakan, saat ini, literasi menjadi semakin dekat dengan masyarakat, khususnya kaum muda, berkat kehadiran teknologi.
"Semua tentang literasi (sekarang) lebih dekat dengan kita. Literasi yang sekarang lebih banyak warnanya, banyak bentuk adaptasinya, banyak formatnya. Sekarang, baca buku enggak selalu harus ke toko buku atau perpustakaan dulu," kata Tsana di Sarinah Jakarta Content Week, Rabu (8/12).
"Sekarang, dunia anak muda lebih banyak di handphone, jadi sebetulnya literasi enggak hilang. Bahkan, menurut saya, berkembang karena mereka bisa baca kapan pun dan di mana pun," lanjutnya.
Baca juga: Literasi Jadi Kunci Penting Indonesia Maju
Tsana juga menceritakan, 15 tahun lalu, dia masih membaca buku yang warna kertasnya masih abu-abu serta kesulitan mencari teman untuk berdiskusi tentang buku.
Berbeda dengan sekarang, lanjut Tsana, dia bisa sangat mudah menemukan teman untuk berdiskusi tentang buku.
"Jadi (dulu) kalau mau ngerumpiin buku kesulitan. Sekarang ngomongin buku lewat direct message (DM) juga bisa, kita punya forum di internet," ujar Tsana.
Dengan perkembangan teknologi tersebut, Tsana merasa anak muda punya tugas penting untuk mempromosikan buku kepada orang lain.
Menurutnya, banyak buku-buku bagus di Indonesia namun kurang dikenal masyarakat.
Oleh karena itu, Tsana mengatakan dia memiliki akun Instagram khusus yakni @lefthebook berisi rekomendasi buku karya penulis lain agar anak muda semakin tertarik membaca.
"Anak-anak muda ini kan suka banget diracun, racun skin care, racun makanan. Lalu, saya pikir kenapa saya gak racuni mereka dengan buku. Menurut saya, mereka suka baca buku tapi mereka butuh seseorang untuk ngasih tahu buku yang bagus," kata Tsana.
Tsana juga memberikan tips singkat bagi anak-anak muda yang ingin mulai membaca buku, yaitu dengan meningkatkan rasa ingin tahu.
"Dimulai dari rasa keponya dulu. Kenapa orang bisa suka baca? Kenapa ya ada penulis bikin buku tentang boneka yang bisa hidup? Jadi banyakin pertanyaan 'kenapa'," ujar Tsana.
"Karena cuma butuh satu buku untuk membuat teman-teman jatuh cinta sama literasi," pungkas dia. (Ant/OL-1)
Melalui Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, sebanyak 716 judul buku cerita anak telah diproduksi dan dipilih secara ketat.
TOKOH politik sekaligus mantan Ketua DPRD Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan, menyebut Buleleng kebobolan di rumahnya sendiri.
MEMBACA adalah jantungnya literasi. Membaca memberi asupan kepada nalar dan pikiran sehingga semakin terbuka, kritis, dan analitis.
Literasi harus dimulai dari rumah. Anak-anak yang terbiasa membaca akan memiliki wawasan luas yang mempersiapkan mereka untuk meraih cita-cita.
Pernahkah kamu merasa canggung atau tidak ingin orang tahu bahwa kamu sudah membaca pesan WhatsApp mereka?
Banyak karya film yang menggaet jutaan penonton, ceritanya itu diadaptasi dari sebuah novel. Misalnya saja film Laskar Pelangi.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved