Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Agie Wandala Putra mengungkapkan bahwa untuk mendukung upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan, pihaknya akan meluncurkan sebuah platform sistem peringatan kebakaran hutan dan lahan (SPARTAN).
“Informasi yang tersedia dalam SPARTAN diantaranya sistem peringkat bahaya kebakaran (indeks spartan), hotspot, geohotspot, pemantauan radar cuaca, IR satelit, deteksi asap, visibilitas, curah hujan, prediksi cuaca, dan prakiraan asap,” kata Agie dalam keterangannya, Senin (29/11).
Ia menyatakan, SPARTAN akan dilucurkan oleh BMKG pada 1 Desember 2021 mendatang. Agie menjelaskan, SPARTAN merupakan transformasi dari Fire Hazard Rating System (FDRS) yang digunakan untuk menentukan tingkat potensi kebakaran hutan dan lahan.
Sebelumnya, sistem FDRS dibangun hanya berdasarkan parameter cuaca seperti temperatur, tingkat kelembaban, intensitas angin, serta curah hujan.
“FDRS dapat membantu mengurangi atau mencegah kebakaran hutan. Ia juga menjadi pedoman dalam merencanakan intervensi terhadap ancaman bahaya kebakaran dan penyebarannya,” ujar Agie.
Agie mengungkapkan bahwa platform tersebut nantinya diharapkan bisa diakses oleh semua pihak untuk melihat adanya potensi karhutla di wilayah Indonesia.
"Banyak data dan observasi yang diperbaharui dalam SPARTAN. Dan diharapkan publik dan stakeholder terkait bisa melihat potensi kebakaran hutan di satu wilayah untuk nantinya bisa dilakukan intervensi," pungkas dia. (OL-12)
KEBAKARAN lahan melanda dua gampong (desa) di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Total lahan yang terbakar sejak sepekan terakhir seluas 12 hektare.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di lahan gambut Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) kembali mengancam sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Karhutla di Desa Karya Indah saat ini luarnya sudah di atas 10 hektare (Ha). Sedangkan kebakaran di Desa Bencah Kesuma Hutan Lindung Suligi sudah di atas 40 ha.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved