Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mahasiswa UI Uji Coba Kapal Selam tanpa Awak

Puput Mutiara
09/5/2016 16:49
Mahasiswa UI Uji Coba Kapal Selam tanpa Awak
(Istimewa)

MAHASISWA Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam tim Autonomous Marine Vehicle (AMV) berhasil menciptakan karya inovasi berupa kapal selam tanpa awak pertama dengan konsep hybrid yaitu Remotely Operated Vehicle (ROV) dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV).

Kapal yang diberi nama Makara-06 atau Drone Bawah Laut itu resmi diluncurkan dan diuji coba di Danau Kenanga UI, Kampus Depok, Jawa Barat, Senin (9/5). Diharapkan, tanggal 4-10 Juli nanti siap berkompetisi pada ajang AUVSI Roboboat Competition 2016 di Virginia Beach, Amerika Serikat.

Menurut salah satu tim AMV, Zulfah, kapal tersebut dirancang untuk misi yang spesifik. Antara lain sebagai pengganti kerja manusia di dalam air guna menunjang aktivitas keamanan, penelitian bawah laut, serta penanganan bencana.

"Kapal ini yang paling canggih dari yang pernah kita buat. Bahkan kami yakin mampu menyaingi buatan Emboy Riddle dari Amerika Serikat yang jadi pemenang tahun lalu," ujarnya kepada Media Indonesia.

Lebih detail, jelas mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan itu, Makara-06 memiliki kemampuan merekam gambar, video, serta deteksi bentuk di bawah laut. Kecanggihan sensor citra drone bawah laut itu mampu mendeteksi benda-benda yang ada di laut termasuk keberadaan kapal asing.

Meski dirancang dengan menggunakan bahan dan alat sederhana, namun Makara-06 bisa bertahan empat jam di bawah air pada kedalaman hingga 100 meter. Sementara untuk menggantikan kerja manusia di permukaan, dibuatlah kapal serupa yaitu Makara-05 atau Drone Permukaan Air.

"Optimasi semua desainnya melibatkan beberapa disiplin ilmu seperti teknik komputer, elektro, perkapalan, manajemen, dan juga kedokteran," ucap Zulfah.

Tidak hanya Kapal Makara-06 yang diuji coba, dua kapal lain yaitu Kapal Jayasatria Garuda (Kapal Jagur) buatan Solar Boat Team (SBT), dan Kapal Plat Datar karya Hydro Team (HT) juga siap mengikuti ajang kompetensi bertemakan maritim di Belanda dan Swiss.

Energi ramah lingkungan

Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi mengatakan, bahwa keikutsertaan tim pembuat kapal inovasi dari UI juga bertujuan memperkenalkan kapal khas Indonesia demi meningkatkan citra Tanah Air sebagai poros maritim dunia.

"Lebih jauh, karya mahasiswa itu diharapkan dapat memicu pertumbuhan inovasi dan pemanfaatan energi ramah lingkungan yang diimplementasikan pada sebuah kapal," ungkapnya.

Dicontohkan, Kapal Jagur mengusung konsep sumber energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan dengan bantuan tenaga matahari sebagai penggerak kapal. Kapal tersebut mengkombinasikan model kapal tradisional Indonesia yang menggunakan "cadik" atau hull sampling.

Akan tetapi, menurut Staf Ahli Menteri Bidang Relevansi dan Produktivitas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Agus Puji Prasetyono, untuk bisa dikembangkan oleh industri perlu tahap penelitian lebih lanjut.

Semisal, jelasnya, ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi guna menjamin keamanan dan keselamatan saat kapal tersebut diimplementasikan. Dalam hal ini, pemerintah memberikan dukungan berupa insentif Rp2,5 miliar dari dana program pengembangan teknologi industri.

"Kompetisi ini hanya gerbang awal, ke depan harus terus dikembangkan sampai pada pemanfaatan industri. Peluang kita di maritim masih sangat terbuka lebar," tandasnya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya