Identifikasi Manfaat Tanaman untuk Obat

BEBERAPA jenis tanaman tertentu berpotensi memiliki manfaat bagi kesehatan, misalnya daun maleala yang dipercaya masyarakat sekitar Gunung Gandang Dewata sebagai obat luka bakar.

Buah isun oleh masyarakat di sana konon juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit rabies. Jenis flora lain, tambomanuk, telah banyak dibuktikan mampu menyembuhkan penyakit diabetes.

Peneliti Kimia Bahan Alam Pusat Penelitian Biologi LIPI Dewi Wulansari mengatakan hasil temuan itu nantinya akan dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian di laboratorium.

“Sebagai pendekatan awal, kita cari informasi dari masyarakat kemudian kita ungkap potensi tumbuhan serta potensi mikroba, khususnya jamur endofit,” ujarnya saat ditemui saat ekspedisi pada Kamis (28/4).

Di samping itu, perlakuan terhadap setiap jenis tumbuhan berbeda-beda, bergantung pada aspek yang akan diteliti. Namun, yang jelas, ujar Dewi, fokus penelitian di laboratorium Puslit Biologi LIPI ditekankan pada uji antibakteri.

Pengujian antibakteri, lanjutnya, bisa dilakukan dengan metode in vitro ataupun in vivo. Keduanya bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa aktif, baik pada tumbuhan maupun jamur endofit yang bisa dijadikan sebagai kandidat obat.

Tidak hanya pada tumbuhan, Kepala Laboratorium Bioenergi dan Bioproses LIPI Dwi Susilaningsih menambahkan potensi obat juga bisa ditemukan pada jenis-jenis mikroba.

“Alga yang bisa untuk bio­diesel namanya Nanochloropsis, adanya di Pantai Semarang, Wanci-wanci, Wakatobi. Ada juga spirulina yang kandungan proteinnya tinggi, bisa dijadikan suplemen,” ungkapnya.
Ekspedisi kali ini dimanfaatkan Dwi untuk mencari potensi alga di Sulawesi, baik darat maupun laut.

“Di Sulawesi ini kalau kita lihat potensinya melimpah. Contohnya Cyanobacteria yang ada di kulit kayu dan Chlorofita di air yang mengandung protein tinggi di seluruh dinding selnya,” tutur dia. (Mut/H-1)