Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Anda Pria Berusia di Atas 45 Tahun? Waspadai Kanker Prostat

M Iqbal Al Machmudi
25/10/2021 16:30
Anda Pria Berusia di Atas 45 Tahun? Waspadai Kanker Prostat
Ilustrasi(Thinkstock)

KANKER prostat muncul karena berbagai faktor, namun umumnya karena usia. Dokter Spesialis Urologi dr Dyandra Parikesit mengungkapkan, usia di atas 45-50 tahun merupakan periode yang perlu diwaspadai karenanya.

"Pastinya risiko usia ini akan lebih meningkat lagi bila ada ras tertentu, riwayat keluarga, perubahan gen, melakukan diet, olahraga juga mempengaruhi, dan kebiasaan merokok," kata Dyandra dalam PCAM 2021 Week 4: Webinar Keperawatan, Sabtu (23/10).

Selain itu sindrom metabolik seperti diabetes, kolesterol, obesitas juga berperan meningkatkan jumlah inflamasi sitokin di tubuh sehingga meningkat risiko kanker prostat.

Angka kematian akibat kanker prostat sendiri tidak besar jika bisa dideteteksi secepat mungkin. Jika ditemukan pada stadium awal maka angka kematian bisa ditekan. Saat ini angka kematian akibat kanker prostat hanya 4,5%.

"Letak kanker prostat sendiri berada di bawah kantung kemih yang melingkari uretra. Pada umumnya prostat normalnya sebesar biji kenari seirinya bertambahnya usia maka ikut bertambah namun harus diperhatikan apakah bergejala atau tidak." ungkapnya.

Kanker prostat akan menyebabkan gangguan berkemih. Pada prinsipnya kanker prostat memiliki massa atau ukuran yang bisa membesar maka akan menekan uretra sehingga saluran urin akan menyempit dan menghambat.

"Pria yang umur di atas 45-50 tahun dengan gangguan kemih seharusnya langsung dilakukan skrinning mudah, dimulai dengan pemeriksaan lab jika ditemukan keluhan yang memberat maka bisa konsultasi," ujarnya.

Di kesempatan yang sama Perawat RSCM Kencana Ns Euis Suhartini menjelaskan bahwa deteksi dini dengan cepat dan tepat dapat mempercepat penanganan kanker prostat dan memperlambat progresi perjalanan penyakit.

"Minimnya edukasi membuat angka kejadian kanker prostat meningkat sehingga mendorong perawat untuk berkontribusi sebagai pendidik, pemberi layanan, klinik, pengelola, konselor, dan peneliti untuk berperan dalam deteksi dini kanker prostat," ujarnya.

Adapun alur pemeriksaan seperti wawancara, pemeriksaan lab, colok dubur, biopsi prostat, pemeriksaan uroflowmetrim pemeriksaan MRI CT, dan skoring. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya