Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GERAK Bareng bermula dari komunitas yang kemudian bertransformasi menjadi yayasan sejak 2019. Yayasan kerelawanan yang berfokus pada kegiatan kemanusiaan dan dakwah ini diisi oleh anggota dengan beragam latar belakang. Mulai akademisi, pengusaha, ibu rumah tangga, pegiat kemanusiaan, hingga mereka yang datang dari jalanan.
Ahmad Zaki Ali, pendiri Yayasan Gerak Bareng, mengatakan lembaga tersebut hadir menjadi wadah bagi siapa pun yang ingin merepresentasikan aktivitas sosial kemanusiaan mereka di tengah kesibukan lainnya.
Selama dua tahun pandemi covid-19 berjalan, Zaki dan teman-teman relawan di Gerak Bareng pun merespons situasi yang membawa dampak besar bagi masyarakat. Mereka membuat serangkaian program yang tujuannya membantu warga untuk tetap bertahan di tengah situasi sulit.
“Gerak Bareng ialah wadah terbuka untuk semua orang bisa terlibat aktivitas kerelawanan. Saat pandemi ini, kami merespons kebutuhan dan permintaan masyarakat,” kata Zaki lewat konferensi video, Rabu (20/10).
Dengan melihat banyaknya warga yang tidak bisa mengakses informasi termasuk layanan bantuan, Zaki pun mengatakan Gerak Bareng menjadi perpanjangan tangan kebaikan yang turut meringankan beban warga.
Meski fokus Gerak Bareng ialah sosial kemanusiaan dan dakwah, Zaki pun menegaskan ia dan teman-teman relawan tidak memandang latar belakang siapa yang mereka bantu.
“Jadi, kalau ada bencana, ya kami turun. Di saat pandemi seperti ini kami respons. Ada orang butuh bantuan, orang kekurangan, kami kirim. Konsentrasi kami pada sosial kemanusiaan dan dakwah. Kalau bicara kemanusiaan tentu semua bisa terlibat, saling menolong dan tidak eksklusif.” (jek/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved