Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Bio Farma, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin, antisera, alat kesehatan, dan produk life sciences akan menjajaki rencana kerja sama dengan lembaga riset Stem Cell and Cancer Research (SCCR).
Penjajakan awal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan di Bandung pada 7 September 2021. Dilakukan oleh Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Bio Farma, Sri Harsi Teteki, dengan Assoc Prof. DR. dr. Agung Putra. MSi. Biomed., selaku Director of SCCR.
Sri Harsi Teteki mengatakan, bahwa awal penandatanganan ini, diharapkan Bio Farma dapat menghilirisasi hasil penelitian-penelitian yang dilakukan lembaga penelitian atau perusahaan yang mempunyai inovasi dalam bidang bioteknologi.
Bio Farma tercatat, sudah beberapa kali bekerja sama dengan beberapa lembaga penelitian. “Dalam masa pandemi ini, Bio Farma sudah menghasilkan setidaknya tiga produk yang dihasilkan dari kerja sama dengan star-up, dalam menghasilkan kit diagnostik untuk tracking and tracing seperti RT-PCR m-Bio Cov, Bio-Vtm, dan yang terbaru adalah Biosaliva sebagai Metode pengambilan sampel PCR Test dengan metode kumur (gargle PCR)”, kata Sri Harsi baru-baru ini.
Dia menambahkan, Bio Farma membuka lebar untuk melakukan hilirisasi hasil riset anak bangsa, yang sesuai dengan standar atau kriteria industri. “Kami dari SCCR menyambut baik penjajakan awal kerjasama produksi dan distribusi Secretome temuan anak bangsa, guna kepentingan yang lebih besar mengatasi pandemi Covid19, ” kata Prof. DR. dr. Agung Putra.
Semoga kerja sama ini, imbuh dia, bisa berjalan dengan baik demi kemajuan bangsa Indonesia kedepan. "Saya yakin negara kita memiliki keunggulan di bidang Bioscience. Mengingat negara kita kaya akan sumber daya hayati. Kita harus kembali ke alam” kata Prof. DR. dr Agung Putra.
Ditambahkan Dr Sugeng Ibrahim M Biomed., selaku Co Investigator atau Periset di SCCR Indonesia yang mendampingi Assoc Prof DR. dr Agung Putra pada penandatanganan di Gedung Utama, Pt Biofarma Bandung, bagi SCCR Kepentingan Merah Putih di atas segalanya.
"Dan anak bangsa mampu menjawab tantangan terapi Biology Stem Cell dan seluruh aspek riset dan produksinya," pungkas dr Sugeng Ibrahim M Biomed. (RO/OL-12)
Pendistribusian pertama menandai babak baru dalam penguatan ketahanan kesehatan nasional
Pemkot Bandung Jawa Barat mengapresiasi langkah strategis PT Bio Farma yang melindungi para petugas kebersihan melalui program vaksinasi tetanus gratis.
Bio Farma menjalin kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
PT Bio Farma (Persero) menyoroti pentingnya transfer teknologi, kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
PT Bio Farma mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk 18-F Fluorodeoxyglucose (FDG) dengan merk dagang FloDeg.
Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bio Farma yang bekerja sama dengan pemerintah desa serta melibatkan masyarakat secara aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved