Pelaksanaan PTM, Guru dan Murid Sama-sama Banyak Abaikan Prokes

JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai terdapat evaluasi atas Pertemuan tatap Muka (PTM) terbatas yang baru diberlakukan salah satunya protokol kesehatan (prokes) yang kendur.

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji, mengatakan pelanggaran prokes sering kali diabaikan oleh murid dan guru, mulai dari menurunkan masker hingga tidak menjaga jarak menjadi persoalan di setiap sekolah yang mulai aktif kembali.

"Penggunaan masker yang tidak disiplin. Ini terjadi di mana-mana. Baik guru maupun peserta didik, banyak yang tidak disiplin dan salah dalam penggunaan masker," kata Ubaid saat dihubungi, Sabtu (4/9).

Ubaid menyebutkan saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan banyak siswa yang membuka masker ketika berbicara dan menutup kembali ketika selesai. Padahal masker harus selalu terpasang ketika bicara atau tidak.

Oleh karena itu, setiap guru harus menjadi contoh agar peserta didik tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, adanya kesadaran dari siswa untuk mematuhi 5M agar PTM dapat dilakukan dengan tertib dan aman.

"Edukasi dan pendampingan harus ditingkatkan. Pelibatan masyarakat juga penting dalam penerapan protokol dan juga pengawasan," jelasnya.

Selain itu banyak siswa dan guru juga sering menurunkan masker ke dagu. Selain itu, banyak siswa juga mengeluh terkait padatnya tugas ketika PTM dan pembelajaran daring diberlakukan.

"Soal penerapan pembelajaran juga karena banyak aduan dari siswa, tugas masih sangat banyak dan pembelajaran daring masih merepotkan. Karena selepas PTM, siswa juga harus tetep belajar daring dengan mengerjakan banyak tugas," ungkapnya. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Akhmad Mustain