Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TERAPI stem cell (sel punca) menjadi pilihan solusi mengatasi sejumlah penyakit yang sulit ditangani dengan pengobatan biasa. Para ahli di berbagai penjuru dunia terus mengembangkannya. Indonesia pun tak mau ketinggalan. Salah satu pengembangan itu dilakukan oleh Klinik Vinski Regenerative Centre (VRC) yang dilengkapi dengan laboratorium stem cell canggih, Celltech Stem Cell Laboratory & Banking.
Pengembangan tersebut diinisiasi pakar antiaging yang juga Presiden dan penasihat The World Council for Preventive, Regenerative, and Anti-aging Medicine (WOCPM), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD. Upaya itu mendapat dukungan dari Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla.
Baca juga: Tiga Bahan Alami Efektif Terapi Pasien Covid-19
Dukungan JK itu dibuktikan dengan kedatangannya ke Celltech Stem Cell Laboratory & Banking untuk melakukan terapi stem cell. Kedatangannya diterima langsung oleh Prof. Deby di Klinik VRC. Prof. Deby didampingi oleh dr. Henry Suhendra, SpOT yang merupakan Presiden Vit D Society Indonesia, dan WOCPM Board of Accreditation, Prof. Dr. Jafar Basri, MSc, serta tim dokter lain.
Celltech Stem Cell Laboratory & Banking (Celltech) berada di Vinski Tower, Jakarta yang diresmikan oleh JK pada Juli 2016. Celltech merupakan laboratorium riset, pengolahan, dan penyimpanan sel punca yang telah memiliki izin operasional dari Kementerian Kesehatan, dan terakreditasi WOCPM. Celltech merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri medik dan mengembangkan usaha di bidang jasa pelayanan kesehatan, khususnya bidang penelitian, pengembangan, dan produksi stem cell untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dan global.
JK yang juga merupakan penasihat WOCPM meyakini Celltech merupakan laboratorium terkini dalam mengolah stem cell karena memiliki metode closed system berbasis digital. Sistem ini menjamin kualitas stem cell dari risiko kontaminasi dari hal-hal yang tidak terduga.
“Metode closed system juga mengurangi terjadinya human error, terlebih lagi Celltech menggunakan teknologi Quantum Autologues Stem Cell. Teknologi canggih ini dilakukan secara closed system dimana sel punca akan diproliferasi (diperbanyak) dalam waktu lebih singkat 100-300 kali lipat di bandingkan dengan cara konvensional sehingga jumlah stem cell dapat mencapai dosis therapeutic yang sesuai kebutuhan pasien,” terang Prof. Deby.
Sejauh ini, sudah banyak jurnal ilmiah maupun riset kedokteran yang melaporkan bahwa stem cell sangat bermanfaat untuk terapi penyakit degenereratif seperti diabetes, cerebral palsy, autisme, penyakit autoimun, kelainan ortopedi, osteoartritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosis, trauma luka bakar, multiple sclerosis, lupus, COPD, demensia, alzheimer, parkinson, dan kanker. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved