Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
REKTOR Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno menyatakan perlu adanya arah perubahan yang dilakukan sehingga UP dapat mempercepat proses dalam mendapatkan Akreditasi Internasional.
Hal tersebut dikatakan Edie Toet ketika memberi sambutan pada acara Bincang Kampus yang digelar oleh Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Universitas Pancasila di kegiatan “Bincang Kampus: Sudah Siapkah Universitas Pancasila Menuju Akreditasi Internasional?”
Kegiatan ini diikuti oleh Sivitas Akademika Universitas Pancasila baik pada tingkat fakultas maupun Rektorat.
Secara umum UP dinilai telah memiliki modal yang cukup untuk menuju internasionalisasi perguruan tinggi, mengingat kegiatan yang diselenggarakan selama ini sudah sesuai dengan tahapan yang ada dalam renstra UP.
Baca juga : Sinergi Orangtua dan Sekolah Perlu untuk Atasi Kesulitan saat Pandemi
Kepala LLDikti Wilayah III Agus Setyo Budi mengatakan, kunci kesuksesan dari proses akreditas internasional adalah kesiapan SDM terutama ketersediaan para dosen dengan jenjang akademik Lektor Kepala dan Guru Besar, serta peningkatan jenjang pendidikan S3 bagi para dosen.
Oleh karena itulah Prof. Dr. Sri Widyastuti, SE., MM., M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UP Sri Widyastuti mengatakan, saat ini UP telah aktif mendorong para dosen untuk segera studi lanjut dan saat ini sudah banyak dosen UP yang sedang menempuh pendidikan S3 di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik di dalam maupun luar negeri.
"Diharapkan dalam 2-3 tahun kedepan UP sudah bisa 'panen' dosen dengan jenjang pendidikan S3," ujarnya.
Kepala LHKI UP Eddy Pratomo mengatakan, acara itu diharapkan meningkatkan pemahaman seluruh elemen Sivitas Akademika UP dan menyamakan persepsi akan urgensi UP untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan serta kerja sama internasional. (Ant/OL-7)
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved