Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
TERLAHIR pada 16 Juli 1951, Surya Dharma Paloh di sepanjang perjalanan hidupnya mampu menggoreskan berbagai kontribusi kepada bangsa dan negara. Pengalaman pahit pada 1987 ketika mengalami pemberedelan media yang didirikannya, yakni Harian Prioritas, menyiratkan pesan penting bahwa Surya sosok yang berani menyuarakan kebenaran meskipun harus berhadapan dengan rezim kekuasaan.
"Bagi saya, banyak hal positif yang dapat kita teladani dari sosok Surya Paloh. Pertama, kegigihan daya juang. Segala pencapaian dan prestasi yang diraih oleh Surya Paloh saat ini, bukanlah sesuatu yang hadir tiba-tiba atau diwariskan, melainkan buah dari kerja keras dan keuletan beliau dalam berusaha," papar Ketua DPR RI Bambang Soestyo kepada Media Indonesia, Rabu (14/7).
Bamsoet menyebut Surya sosok negarawan. Surya tidak segan untuk merangkul semua kalangan dan selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara sebagai prioritas utama.
Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja era Soeharto, Siswono Yudo Husodo, memberikan kesaksian dari 'dalam' tentang pemberedelan Prioritas. Ia menilai dari corak pemberitaan Prioritas serta tulisan kolom pandangan redaksi/tajuk rencananya terlihat Surya ialah seorang pejuang yang kritis, berani, analisisnya tajam, dan intuitif.
Sampai pada suatu waktu, Prioritas mengangkat isu yang sangat sensitif terkait pemerintahan Presiden Soeharto. "Ketika itu, saya menjabat menteri negara perumahan rakyat dan anggota Dewan Pembina Golkar. Dari kata menteri penerangannya Bapak Harmoko, saya mendengar Prioritas akan dibredel, sesuatu yang jamak terjadi pada masa itu terhadap media massa yang dianggap oleh penguasa dapat mengganggu stabilitas."
Siswono pun menghadap Wapres Sudharmono dan esoknya menghadap Presiden Soeharto. Ia menyarankan Prioritas cukup diberi peringatan. Namun, desakan cukup besar dari pihak lain membuat Prioritas diberedel.
Setelah pengumuman pemberedelan, Siswono mengunjungi Surya. "Dia seorang yang tabah dalam menerima setiap pukulan. Dengan melihat perjalanan sebelumnya, Surya Paloh juga tetap rendah hati ketika memperoleh sukses," ujarnya.
Politikus canggih
Surya dinilai Rektor Universitas Islam Indonesia Komaruddin Hidayat sebagai politikus yang canggih dengan segenap multikapasitas dan multidimensi dalam kesehariannya. Ia pebisnis juga pejuang kemanusiaan.
Menurut Prof Komaruddin, perkenalan dirinya dengan Surya saat aksi kemanusiaan gempa bumi dan tsunami di Aceh. Ia terlibat mendirikan Sekolah Sukma Bangsa untuk anak-anak korban bencana mahadahsyat itu.
Komaruddin melihat Surya sangat antusias. Dalam pembangunan sekolah di Aceh itu, pihaknya tidak pernah tawar-menawar anggaran dan biaya meskipun dana awal dihimpun dari Indonesia Menangis Metro TV.
"Pada akhirnya dana itu tidak cukup, setahu saya dana (tambahan) itu dari Pak Surya sendiri. Pak Surya ini kalau tersentuh masalah kemanusiaan mudah haru," ucap Komaruddin.
Pendiri Partai NasDem itu juga disebut Komaruddin sebagai sosok yang demokratis yang bersedia berdiskusi secara rasional walaupun beda pendapat. Surya menghargai serta mendengar pendapat anak muda.
Kendati berpolitik, Surya bisa independen untuk kebangsaan. Oleh karena itu, kata Komaruddin, terkadang sulit membaca jurus politik yang dilakukan pria keturunan Aceh tersebut.
Rohaniwan Katolik Romo Franz Magnis-Suseno mengatakan kiprah Surya di dunia bisnis, politik, hingga kemanusiaan yang tidak diragukan lagi menjadikannya aset berharga bangsa. Romo pun menyampaikan doa untuk Surya yang hari ini genap berusia 70 tahun. "Saya mengucapkan selamat. Semoga Pak Surya Paloh tetap sehat, kuat, dan bersemangat. Kami masih membutuhkan sosok seperti Anda." (Ins/Fer/Van/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved