Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ketahanan Pangan Jadi Tema Beasiswa Riset IRN 2021

Citra Larasati
23/6/2021 02:00
Ketahanan Pangan Jadi Tema Beasiswa Riset IRN 2021
Direktur Indofood Sukses Makmur ANton Salim dalam peluncuran IRN(Dok. Indoffod)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) kembali meluncurkan program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2021/2022 dengan tema “Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada Era Pandemi covid-19”.

Program IRN adalah pemberian dana bantuan riset kepada mahasiswa S1)yang tengah melakukan penelitian sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikannya. Di tengah pandemi covid-19 ini, dukungan IRN dalam membantu mahasiswa tetap dilaksanakan dan sosialisasi program akan dilakukan secara daring.

"Sudah lebih dari satu tahun kita hidup bersama dengan covid-19, banyak hambatan dan batasan yang dihadapi. Tetapi saya percaya bahwa hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir," kata Axton Salim, Direktur PT Indofood Sukses Makmur dalam siaran persnya.

Menurut Axton, kontribusi semua pihak sangat diperlukan termasuk kontribusi nyata para millenial dengan ide-ide segarnya dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan lokal. Oleh karena itu, IRN memberikan bantuan dana penelitian khususnya di bidang pangan fungsional yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan sesuai dengan tren pangan yang sedang berkembang saat ini.

"Besar harapan saya agar para mahasiswa dapat mengembangkan penelitian yang inovatif dengan memanfaatkan sumber hayati dan kearifan lokal Indonesia," terangnya.

Ketua Tim Pakar Program IRN Purwiyatno Hariyadi mengatakan, kekayaan sumber pangan Indonesia sangat beragam dan diyakini banyak yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan. Sebut saja tempe, kunyit, jahe, daun kelor dan minyak kayu putih yang mengandung bioaktif berkhasiat.

Pada masa pandemi, sumber pangan lokal tersebut justru mendunia karena memberikan dampak pada peningkatan daya tahan tubuh melawan covid-19. 

Penelitian pangan, gizi dan kesehatan terbaru menunjukkan bahwa pangan mempunyai fungsi lain, selain fungsi gizi, yaitu memberikan khasiat menjaga kesehatan atau bahkan meningkatkan kesehatan. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa atau komponen tertentu selain gizi yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan. 

Baca juga : Program Kampus Merdeka Jadi Penilaian Kegigihan Mahasiswa

"Melalui program ini, IRN memberikan kesempatan kepada mahasiswa S1 untuk menggali, mengidentifikasi, membudidayakan dan memasarkan berbagai kekayaan lokal yang penting dan berharga sebagai pangan fungsional. Inilah tantangan sekaligus peluang yang kami berikan kepada mahasiswa,” bebernya.
 
Program IRN terbuka bagi mahasiswa S1 yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan berasal dari berbagai jurusan. Objek penelitian adalah sumber daya alam hayati yang berasal dari produk pertanian, pekebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, perternakan dan air lokal.
 
Adapun cakupan bidang penelitian ini meliputi agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi dan pemasaran

Untuk mendapatkan dana penelitian, mahasiswa harus mendaftarkan proposal penelitiannya melalui website www.indofoodrisetnugraha.com atau dengan mengirimkan e-mail ke [email protected] mulai Mei hingga 31 Juli 2021.

Syarat lainnya adalah jangka waktu penelitian paling lama satu tahun, menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing serta penelitian dilakukan di Indonesia. Proses berikutnya adalah seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring.

Pengumuman penerima dana IRN akan dilakukan pada September 2021. Di akhir program, Tim Pakar IRN akan memilih tiga orang peneliti sebagai The Best Researcher.  Penerima dana IRN juga mendapatkan pendampingan selama penelitian dari Tim Pakar IRN, yang terdiri atas para pakar berbagai bidang.

Sejak pertama diluncurkan pada 2006, Program IRN telah menerima sekitar 5.300 proposal dan mendanai lebih dari 860 penelitian mahasiswa. Pihaknya percaya penelitian yang berkualitas membuka kesempatan yang tidak terbatas. (Medcom.id/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya