Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BMKG: Terjadi 50 Kali Gempa Susulan di Nias

Atalya Puspa
17/5/2021 14:44
BMKG: Terjadi 50 Kali Gempa Susulan di Nias
Ilustrasi. Simulasi bencana gempa pada Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/4/2021)(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Senin pagi (17/5) gempa susulan di Baratdaya Nias terjadi sebanyak 50 kali.

"Magnitudo gempa susulan terbesar 5,4 dan terkecil 2,0. Gempa susulan terakhir terjadi kemarin, hari Minggu (16/5) pukul 11.59.46 WIB dengan magnitudo 3,4," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi, Senin (17/5).

Namun demikian, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami tetapi guncangannya dirasakan oleh masyarakat sekitar dengan intensitas yang bervariasi.

Baca juga: Kemenko PMK Apresias Proses Screening Pascalebaran

Seperti diketahui, pada 14 Mei 2021 pukul 13.33.09 WIB di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik. Kekuatan Magnitudo 6,7.

Kepalam BMKG Dwikorita Karnawati secara detail menjelaskan pusat gempa (episenter) terletak pada koordinat 0,2 derajad Lintang Utara dan 96,69 derajad Bujur Timur atau berada di laut pada jarak 125 kilometer arah barat daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, dengan kedalaman pusat gempa (hiposenter) 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang berada di zona "outer-rise" (di luar zona subduksi lempeng). Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault)," ujarnya.

Adapun Dwikorita menyebut gempa tersebut dirasakan di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias dengan intensitas III-IV MMI, yaitu dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Selanjutnya, masyarakat di Banda Aceh merasakan gempa Nias dengan intensitas III MMI, yang indikasinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran tersebut terasa seolah terdapat truk yang melewati area sekitar.

Kemudian, di Aek Godang, Aceh Tengah, gempa bumi tersebut dirasakan dengan intensitas II MMI, yaitu getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dengan indikasi benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Dwikorita mengatakan hingga Jumat, 14 Mei, pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak sembilan kali dengan variasi Magnitudo 3,3 - 5,3.

Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, terutama terkait gempa di Nias Barat pada hari ini.

Masyarakat, kata dia, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Masyarakt agar memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," katanya



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya